MAMUJU, RAKYATSULBAR.COM – kondisi sekolah menengah pertama negeri (SMN) 6 Kalumpang memperhatikan, dimana sungai Karati’i yang melintasi dusun Mapo, desa Siruan, kecamatan Kalumpang, meluap sehingga memberikan ancaman serius bagi bangunan sekolah tersebut.
Peristiwa tersebut terjadi pada Rabu malam 9 April 2025, setelah hujan turun dengan intensitas tinggi selama beberapa jam, sehingga menyebabkan debit air sungai meningkat tajam hingga meluap ke area gedung sekolah yang berjarak hanya beberapa meter dari bantaran sungai tersebut.
Salah satu guru SMPN 6 saat dikonfirmasi , mengatakan kondisi ini menimbulkan, kekhawatiran, dimana setiap kali hujan turun bukan tidak mungkin sekolah akan mengalami kerusakan parah atau bahkan hanyut terbawa arus sungai.
“Saat ini kondisi sungai sangat mengkhawatirkan. Jika tidak ada penanganan segera, bukan tidak mungkin gedung sekolah akan rusak bahkan hanyut terbawa arus,” ungkap Arju Taurus salah satu guru SMPN 6 Kalumpang kepada Mekora.id melalui WhatsApp , Kamis (10/4/25) pagi.
Ia juga menyampaikan, selain gedung sekolah yang terancam, proses belajar mengajar pun bisa terganggu jika gedung sekolah roboh atau hanyut dibawa air sungai. Ia pun khawatir keselamatan siswa dan guru sebab cuaca tidak menentu.
“Kami berharap kiranya ada perhatian dari pemerintah setempat agar sekolah tidak terancam banjir lagi,” ujarannya.
Ia pun berharap, pemerintah setempat segera melakukan tindakan antisipatif untuk melindungi fasilitas pendidikan tersebut dari potensi kerusakan lebih lanjut akibat bencana alam.
Ia mendesak pemerintah agar segera melalukan langkah – langkah mitigasi bencana seperti, penahan gerusan air sungai (bronjong) atau relokasi sekolah ke tempat yang lebih aman. (*)