MAKASSAR,RAKYATSULBAR.COM – Raut kesenangan terpancar jelas di wajah peserta Pendidikan Profesi Guru (PPG) Tertentu dan Prajabatan Universitas Muhammadiyah Makassar (Unismuh) Tahun 2025.
Mereka bersuka ria menyambut pengukuhan yang dilaksanakan di Gedung Four Point, By Sheraton Makassar, Sulsel.
Universitas Muhammadiyah Makassar menjadi salah satu dari sekian Universitas di Indonesia mendapat siswa PPG dari Kemendikbud RI. Kali ini Unismuh mengukuhkan 1.419 peserta PPG dari berbagai jurusan keguruan yang dilaksanakan secara offline maupun online.
“Dengan ridho Allah SWT saya selaku rektor Universitas Muhammadiyah Makassar dengan ini mengukuhkan saudara/saudari semua sebagai alumni program pendidikan profesi guru tahun akademik 2024 / 2025,” sebut Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar Dr. Ir. H. Abd. Rakhim Nanda, S.T., M.T., IPU didepan peserta pengukuhan, Rabu (22/1/2025).
“Semoga senantiasa diberikan kemudahan keberkahan dalam menjalankan amanah sehingga ilmu dapat bermanfaat untuk agama, bangsa, negara dan persyarikatan Muhammadiyah,” katanya lagi.
Kegiatan pengukuhan menjadi istimewa saat dihadiri oleh pihak Kemendikbudristek dan sejumlah pengurus utama Muhammadiyah. Didepan para tamu, Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Erwin Akib, M.Pd., Ph.D berharap akan ada penambahan kuota PPG.
Ia menyebut pihak Unismuh akan menambah bidang studi baru di keguruan. Dari tujuh bidang studi yang sudah ada kata Erwin akan bertambah tiga prodi baru seperti bidang studi Anak Usia Dini, Biologi dan Pendidikan Seni Rupa. Unismuh memastikan SK penambahan sudah ada beberapa hari lalu.
“Mudah – mudahan tahun ini sepuluh bidang studi bisa menambah mahasisiwa PPG di Unismuh,” imbuhnya.
Ditempat yang sama kehadiran Direktur Pendidikan Profesi guru menjadi sesuatu yang dinanti-nanti oleh pihak Unismuh, di momen ini para alumni PPG dinilai beruntung karena selangkah lagi menjadi ASN.
“Jadi adik – adik patut bersyukur yang lulus seleksi atau sekarang sudah lulus menjadi PPG prajabatan satu langkah sudah didalam menjadi seorang guru di sekolah,” ungkap Direktur Pendidikan Profesi Guru Kemendikbudristek RI Ferry Maulana Putra, S.Pd., M.Ed.
Menurutnya, yang bisa jadi guru adalah mereka yang telah bersertifikasi pendidik. Guru akan melewati transformasi dari sarjana dan mengikuti seleksi PPG hingga nantinya menjadi seorang guru atau ASN.
Proses pendidikan guru kata Ferry sama persis dengan profesi yang lain. Ia bercerita kalau dulu setelah lulus S1 tidak langsung bisa ikut sertifikasi namun harus honor terlebih dahulu di sekolah.
“Sekarang tidak. Jurusan yang linear dengan guru bisa ikut pendidikan profesi guru, sama dengan dokter. Sarjana dokter tidak langsung bisa praktek di rumah sakit tetapi harus mengikuti pendidikan dokter atau coas terlebih dulu,” katanya.
Pemerintah lewat UUD ASN nomor 20 tahun 2023 mengamanatkan pegawai non ASN wajib diselesaikan pendaftarannya paling lambat Desember 2024. “Jadi berdasarkan pernyataan tersebut pemerintah daerah itu tidak lagi diperkenankan mengangkat tenaga guru honorer,” ujarnya.
Ia menilai kedepan yang menjadi guru dan mengajar di sekolah adalah para pemegang profesi pendidik. “Harapannya kedepan baik sekolah negeri maupun swasta gurunya harus profesional,” pungkasnya.
Ayub Kalapadang