MAMUJU, RAKYATSULBAR.COM – Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Mamuju (Unimaju) kepung dan segel kampus sendiri di Jl. Baharuddin Lopa, Kelurahan Rimuku, Kecamatan Mamuju, Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat, Selasa (21/1/2025).
Aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh Mahasiswa itu merupakan bentuk protes terhadap kenaikan biaya benchmarking (studi banding) yang dinilai terlalu mahal dan memberatkan mahasiswa.
Selain itu, Mahasiswa juga menyoroti adanya dugaan pungli pemotongan Beasiswa KIP terhadap mahasiswa.
Kordinator Lapangan (Korlap) Ivan Tumohon, mengatakan banyaknya polemik keresahan mahasiswa terhadap kebijakan kampus yang tidak sesuai.
“Kami mahasiswa angkatan 2022 sangat merasakan banyaknya polemik menjadi keresahan dan kebijakan kampus itu kemudian tidak sesuai,” kata Ivan.
“Biaya benchmarking (studi banding) itu kami nilai terlalu mahal dan memberatkan mahasiswa,” sambungnya.
Lebih lanjut, ia mengutarakan jika Rektor tidak menemui pihaknya akan menduduki dan memboikot Kampus Universitas Muhammadiyah Mamuju (Unimaju) hingga tuntutan yang di paparkan dapat di indahkan.
“Selama Rektor Kampus Unimaju tidak menemui kami, akan kami boikot Kampus ini sampai tuntutan kami diindahkan,” bebernya.
Sementara itu, Wakil Rektor I Bidang Akademik Kemahasiswaan Alumni dan Kerjasama Dr. Furqan, mengatakan Benchmarking merupakan produk baru yang digunakan saat mahasiswa magang sekaligus program Kampus Unimaju
“Benchmarking ini adalah produk baru dari kampus,” ucapnya
Menurutnya, produk benchmarking ini menjadi problem bagi kampus. Pasalnya ada kategori KIP program bantuan pemerintah untuk membantu mahasiswa kurang mampu dalam mendapatkan pendidikan sedangkan Non KIP kuliah wajib membayar biaya pendaftaran agar dapat mengikuti program kampus.
“Ini menjadi problem sebenarnya karena ada KIP dan Non KIP yang di tanggung pemerintah dan tidak,” ujarnya.
Furqon, menegaskan jika ada okum yang melakukan pemotongan Beasiswa KIP tunjukkan dan buktikan kemudian perlihatkan, pungkasnya.
Selain itu, Wakil Rektor III Bidang SDM Yati Heryanti, juga berkomentar singkat terkait adanya pemotongan Beasiswa KIP bahwa pihaknya akan melakukan penelusuran investigasi terhadap oknum yang melakukan hal tersebut.
“Baru saya tau itu kalau ada pemotongan Beasiswa KIP tapi kami akan telusuri dan investigasi siapa itu oknum yang melakukannya,” singkatnya. (Fajrin/A)