RAKYATSULBAR.COM – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) akan mulai menyalurkan dana Bantuan Operasional Satuan Pendidikan (BOSP) pada Januari 2025. Saat ini, Kemendikdasmen melakukan persiapan penyaluran untuk percepatan penerimaan dana BOSP TA 2025 yang lebih awal di satuan pendidikan.
Kepala Biro Komunikasi dan Hubungan Masyarakat Sekretariat Jenderal, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Anang Ristanto dalam keterangan tertulisnya mengatakan, BOSP sebagai sumber pendanaan pendidikan memiliki kontribusi besar dalam mendukung proses transformasi pendidikan dan berdampak pada peningkatan mutu pendidikan.
“Penyaluran Dana BOSP TA 2025 menargetkan 98? satuan pendidikan salur pada kesempatan pertama di bulan Januari,” kata Anang di Jakarta, Selasa, 7 Januari 2025.
Tahun 2025, kata Anang, Kemendikdasmen memiliki terobosan, peningkatan satuan biaya majemuk pada satuan pendidikan di daerah khusus untuk menekan ketimpangan biasa pendidikan antar satuan pendidikan pada wilayah yang sama. “Terobosan ini menyasar 15.046 satuan pendidikan dan 1,1 jt peserta didik,” kata Anang.
Menurut Anang, pemerintah mengalokasikan anggaran Dana BOSP TA 2025 sebesar Rp59,2 Triliun dengan sasaran 423.080 satuan pendidikan. Alokasi ini sudah termasuk kenaikan satuan biaya pada daerah khusus.
Penyaluran langsung Dana BOSP yang memasuki tahun ke-6 ini, berkolaborasi dengan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk menghadirkan penyaluran yang lebih cepat dan tepat manfaat. Tahun 2024, telah mengukir sejarah dengan penyaluran dana BOSP terbaik dan tercepat, 96 persen satuan pendidikan salur pada kesempatan pertama di bulan Januari.
Penyaluran Tahap 1 disalurkan paling banyak 50 persen dari pagu alokasi pemerintah daerah, paling cepat di bulan Januari. Untuk memastikan Dana BOSP salur lebih cepat dan dapat langsung digunakan, Kemendikdasmen mengimbau agar Pemda mendorong satuan pendidikan melakukan perencanaan 2025 pada tahun ini (T-1) dan melakukan perceparan pengesahan perencanaan sekolah.
Per 23 Desember 2024, 314.376 (74 persen) satuan pendidikan telah melakukan perencanaan pada T-1 dan 240.683 (57 persen) perencanaan satuan pendidikan telah disahkan dinas. “Capaian ini meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya mencapai 137.000 satuan pendidikan yang melakukan perencanaan pada T-1,” pungkasnya.