MAMASA, RAKYATSULBAR.COM — Pj Bupati Mamasa diduga telah menghabiskan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah( APBD) Mamasa, berkisar Rp3,7 Miliar pada tahun 2024 lalu.
Dimana, dana diduga dipakai Muhammad Zain, untuk perjalanan dinas bolak balik Mamasa-Jakarta.
Sementara banyak hal urgent di Kabupaten Mamasa yang harus pelan-pelan diselesaikan, mulai dari Siltap Kepala desa, Claim BPJS dan lainnya.
Namun, Muhammad Zain seolah tutup mata melihat jeritan rakyat Mamasa, bagaimana tidak, Pengganti Yakub F Solon tersebut menghabiskan APBD Mamasa yang begitu fantastik.
Kebijakan Muhammad Zain pun di sorot sejumlah aktivis Mamasa, satu diantaranya adalah Ketua Sinergi Muda Mamasa, Yustianto Tallulembang.
Mantan Parlemen jalan, dari Alumni Unibos tersebut menyampaikan kritik kepada Muhammad Zain.
Pj itu ditugaskan bekerja di Mamasa bukan di Jakarta apalagi di Polman.
Dan itulah cara Pj Zain menggerogoti APBD Mamasa agar masyarakat tahu, biaya operasional perjalanan dinas Jakarta, Mamasa, Polman itu Rp3,7 miliar pada tahun 2024.
“Apakah mental pejabat korup seperti itu harus didukung? Menurut saya jangan. Itu cara kita merawat Mamasa dari para pejabat korup dan penghisap uang rakyat,” ujar Yusti lewat keterangan tertulisnya, Selasa (7/1/25).
Sementara itu, Zul, yang juga mantan Ketua Kesatuan Mahasiswa Kabupaten Mamasa, juga menyoroti kinerja Pj Bupati Mamasa.
“Awalnya kita punya ekspektasi yang besar terhadap Muh Zain, bahwa dia akan menyelesaikan persoalan di Mamasa, tapi sayangnya beliau tidak mampu membayar ekspektasi itu dengan kinerja, malah beliau sibuk pelesiran Mamasa-Jakarta,” ujarnya.
Zain yang juga kerap digelari “Pj konten” itu, dianggap Zul tidak mampu membawa Mamasa keluar dari keterpurukan.
“Menghambur konten yang tak ada relevansinya dengan rakyat Mamasa. Saya tegaskan sekali lagi saya tegaskan kab.mamasa membutuhkan pemimpin yg punya kepedulian bukan konten kreator,” Kesal Zul kepada sejumlah media.
Ditempat yang berbeda, Pj Bupati Mamasa, Muhammad Zain yang dikonfirmasi wartawan mengatakan, dirinya fokus bekerja.
“Saya sekarang fokus untuk bekerja mewujudkan RSUD. Dinda, bantulah Mamasa. Tidak usah lihat saya,” kata Zain lewat keterangan tertulisnya.
“Semua kritikan dan saran akan diterima. Sejarah dan rakyatlah yang menilai. Saya bekerja saja. Jabatan itu adalah amanah dan sdh diatur oleh “Yang Di Atas”. Kita menjalaninya saja,” pungkasnya. (Jup/A).