RAKYATSULBAR.COM – Kanker otak dapat menyerang siapa saja, bahkan pada usia muda di bawah 40 tahun. Penyakit ini dimulai dari pertumbuhan sel-sel abnormal yang tidak terkendali dalam jaringan otak, membentuk massa atau tumor.
Menurut dr. Tarun Sharma, Direktur Klinis Program Bedah Otak & Tulang Belakang, tumor otak terbagi menjadi dua jenis utama:
- Tumor Otak Primer
Tumor ini berkembang langsung dari sel-sel di dalam otak. Tumor primer dapat bersifat jinak (Tingkat I), menengah (Tingkat II/III), atau ganas (Tingkat IV). Tumor tingkat IV adalah jenis yang paling agresif. - Tumor Otak Sekunder
Tumor ini merupakan hasil penyebaran kanker dari bagian tubuh lain ke otak.
Penyebab pasti tumor otak masih diteliti, tetapi beberapa faktor risiko yang diketahui meliputi:
- Mutasi genetik.
- Paparan radiasi pengion.
- Paparan alergen tertentu.
Gejala kanker otak bervariasi tergantung lokasi dan ukuran tumor. Beberapa gejala yang sering dialami pasien meliputi:
- Sakit Kepala: Biasanya lebih parah di pagi hari atau menyebabkan terbangun di malam hari.
- Kejang: Bisa muncul tanpa riwayat sebelumnya.
- Kelemahan atau Kelumpuhan: Terjadi di satu bagian atau sisi tubuh.
- Masalah Keseimbangan dan Pusing.
- Gangguan Penglihatan, Memori, atau Kemampuan Bicara.
- Kehilangan Nafsu Makan.
Dr. Tarun Sharma menekankan bahwa sakit kepala sering menyesatkan pasien. Banyak yang memilih menunda pemeriksaan medis, berharap gejalanya membaik dengan obat-obatan bebas. Namun, ketika gejala neurologis seperti kelumpuhan atau kejang muncul, pasien baru mencari pertolongan medis.
Operasi adalah metode utama untuk mengatasi tumor otak. Jenis operasi bergantung pada:
- Ukuran dan lokasi tumor.
- Hubungan tumor dengan area penting otak yang mengendalikan fungsi vital seperti gerakan atau bicara.
Dr. Tarun menambahkan, setiap kasus memerlukan pendekatan individual, sehingga penanganan terbaik harus mempertimbangkan karakteristik tumor dan kondisi pasien.