RAKYATSULBAR.COM – Pesta pergantian tahun baru pasti memang ditunggu oleh masyarakat, khususnya di area Pantai Losari, Makassar, Sulawesi Selatan. Momen sekali setahun ini dijadikan sebagai kesempatan untuk bersenang-senang dengan keluarga, sambil menunggu acara kembang api yang juga biasa dilakukan disana.
Bukan hanya masyarakat saja, pedagang juga mengambil momen ini untuk menjual segala macan kuliner dan cemilan di hari tersebut. Namun sayangnya, pesta yang biasanya ini menjadi hal yang baik bagi pedagang malah jadi kerugian mereka.
Dilansir dari artikel DetikSulsel, Selasa (1/1/2025) Sejumlah pedagang kaki lima di kawasan Pantai Losari (Panlos), Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), mengalami kerugian di malam pergantian tahun baru 2025. Mereka bahkan menyebut hasil penjualan tidak bisa menutupi modal usahanya.
“Aii rugi ini, tidak kembali modal,” kata Hinang (45), seorang penjual kuliner nasi goreng di Pantai Losari kepada redaksi, Rabu (1/1/2025).
Hinang mengaku ia telah membuka lapaknya sejak pagi hingga malam. Namun omzet yang diperoleh tidak mencukupi modal.
“Bahkan bagi duanya pun tidak balik modal,” keluhnya.
Menurut Hinang, ia mengeluarkan modal sekitar Rp 2 juta untuk berjualan malam itu. Namun, hujan deras yang mengguyur Makassar membuat pengunjung sepi dan omzetnya pun jauh di bawah harapan.
“Modal malam ini Rp 2 juta, tapi pembelinya baru sampai Rp 500 ribu,” tuturnya.
Kerugian serupa dirasakan pedagang kuliner lainnya, Dg Sangnging (46). Dia mengaku membuka lapaknya selama 24 jam karena lokasinya yang dekat dengan rumah.
“Kalau saya buka tenan 24 jam, tidak ada tutup karena dekat ji rumahku, yang lain kasihan jauh rumahnya,” ujar Dg Sangnging.
Untuk malam tahun baru, ia mengeluarkan modal Rp 1 juta. Namun, hujan deras membuat omzetnya hanya mencapai sekitar Rp 800-900 ribu sehingga masih belum cukup untuk menutup modal.
“Andaikan tidak hujan, modal pasti kembali, bahkan lebih. Tapi sekarang sekitar Rp 800 atau Rp 900 ribu,” katanya.
Selain itu, ia juga harus membayar biaya sewa tenant sebesar Rp 550 ribu per hari, sehingga total pengeluarannya mencapai Rp 1,55 juta.
“Belum lagi bayar tenant Rp 550 ribu sehari. Jadi, totalnya Rp 1,55 juta semua,” pungkasnya.