Kuota Pertalite di Tahun 2025 Turun Menjadi 31,2 Juta Liter

  • Bagikan
Kementerian ESDM menetapkan kuota bahan bakar penugasan Pertalite 31,2 juta kiloliter (KL) pada 2025 atau turun 1,2 persen dari tahun ini, 31,6 juta KL. Ilustrasi. (ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah).

RAKYATSULBAR.COM – Kementerian ESDMĀ menetapkan kuota bahan bakar penugasan (JBKP) Pertalite 31,2 juta kiloliter (KL) pada 2025 atau turunĀ 1,2 persen dari tahun ini yang sebesar 31,6 juta KL.

Kepala Badan Pengatur Hilir Migas (BPH Migas) Erika Retnowati mengatakan jumlah kuota ini sudah ditetapkan dalam UU APBN 2025.

“Untuk jenis bahan bakar khusus penugasan Pertalite, kuotanya ada di angka 31,2 juta,” ujar Erika dalam acara Hilir Migas Conference & Expo BPH Migas di Hotel Intercontinental Jakarta, Kamis (12/12).

Menurut Erika, jumlah kuota yang ditetapkan masih bisa berubah apabila pemerintah mengubah skema penyaluran BBM subsidi. Saat ini, skema yang tepat tengah dicari.

“Tapi nanti bagaimana keputusan dari skema subsidi. Bisa saja (ada perubahan), karena kan setiap tiga bulan itu kita evaluasi,” jelasnya.

Sementara, kuota untuk jenis bahan bakar tertentu (JBT) yakni solar ditetapkan sebesar 18,8 juta KL. Angka ini lebih rendah dari target tahun ini sebanyak 19 juta KL.

Begitu juga dengan kuota minyak tanah sebanyak 525 ribu KL untuk sepanjang 2025 lebih rendah dari target 2024 sebanyak 580 ribu KL.

“Kalau kuota untuk jenis bahan takar tertentu minyak solar dan juga minyak tanah itu kan sudah ditetapkan di UU APBN,” ujar dia.

Adapun realisasi untuk penyaluran BBM solar hingga saat ini sudah mencapai sekitar 86 persen. Lalu, Pertalite sekitar 86-87 persen dari target.

“Itu kurang lebih sama. Sekitar 86-87 persen dari solar maupun Pertalite dan itu sampai dengan akhir tahun nanti masih di bawah kuota yang disediakan,” pungkasnya.

  • Bagikan