MAMUJU, RAKYATSULBAR.COM — Guna untuk meningkatkan efektivitas komunikasi kebijakan Bank Indonesia, diperlukan komunikasi dan publikasi yang baik untuk masyarakat dengan memberikan pemahaman dan membentuk ekspektasi publik yang positif lewat pelatihan Wartawan Peduli Inflasi.
Dimana pelatihan tersebut tdi gelar oleh Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulawesi Barat di Ballroom Grand Maleo Hotel Mamuju, Senin (2/12/24).
Diketahui dalam Pelatihan wartwan tersebut menghadirkan pemateri dari Reporter Ekonomi Media Kompas, Rully Rahmatullah Ramli terkait peranan media mengelola ekspektasi masyarakat terhadap inflasi. Serta Pemateri dari Media Kontan, Bidara Deo Pink.
Deputi Kepala Perwakilan BI Sulbar, Muhammad Romadon mengatakan, perekonomian 2025-2026 cenderung melambat, jika diproyeksikan pertumbuhan ekonomi 2025 kisaran 4,8 hingga 5,6 persen. Sedangkan 2026, paling tinggi sekitar 5,7 persen.
“Disinilah kita bisa melihat sebenarnya kegiatan atau proyeksi yang dilakukan oleh BI seharusnya diedukasikan ke masyarakat. Nah ini pentingnya teman-teman wartawan diundang disini. Agar bisa mensosialisasikan dan mengedukasi masyarakat sulbar khususnya,” ujar Romadon.
Ia menambahkan, lewat pelatihan wartawan ini dapat menambah kualitas jurnalisme yang ada di sulbar dengan cara analisis yang mendalam dan berita yang disampaikan akurat, sehingga tidak menimbulkan suatu kehebohan dimasyarakat dengan suatu berita yang ditampilkan.
“Media merupakan agen bagi BI untuk dapat mensosialisasikan dan mengedukasi program BI ke masyarakat. Jadi bisa kebijaakan-kebijakan yang dilaksanakan oleh BI dapat diterima masyarakat dengan bahasa yang sederhana agar dapat lebih mudah difahami masyarakat,”pungkasnya.
Romadon menjelaskan, media memiliki peran yang sangat penting dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat, termasuk politik, ekonomi, sosial, budaya, dan pendidikan. Peran ini semakin signifikan di era digital, dimana media dapat menjangkau audiens global dengan cepat.
“Pada Strategi 4K Pengendalian inflasi, Media berperan dalam hal Komunikasi Efektif, Media berperan dalam menjaga ekspektası inflasi masyarakat melalui penyebaran informasi ekonomi yang akurat. Informasi yang benar dan relevan dapat membuat masyarakat lebih tenang dan tidak terpengaruh oleh rumor atau berita palsu. Sebaliknya, informasi yang salah dapat memicu tindakan yang berlebihan dari masyarakat,” pungkasnya.
Memasuki momen Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru 2024, lanjut Romadon, secara historis sering terjadi kenaikan tingkat laju inflasi sehingga perlu dikomunikasikan kepada masyarakat untuk mengelola ekspektasi inflasi agar tetap berada di rentang target yang ditetapkan, salah satunya melalui komunikasi efektif melalui media massa.
“Pelatihan wartawan peduli inflasi oleh BI Sulbar memiliki peran penting dalam mendukung stabilitas ekonomi daerah. Wartawan adalah mitra strategis yang berperan dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat. Dengan pengetahuan yang lebih mendalam, wartawan dapat menyampaikan berita yang akurat, edukatif, dan mencegah penyebaran informasi yang salah,”jelasnya.
“Saya berharap, kegiatan pelatihan ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua. Memberikan kontribusi kepada masyarakat Sulbar khususnya,” sambungnya. (*)