RAKYATSULBAR.COM – Dalam laporan terbaru dari International Data Corporation (IDC), terungkap bahwa pengiriman smartphone di seluruh dunia mengalami pertumbuhan sebesar 6,2 persen pada tahun 2024, mencapai angka 1,24 miliar unit. sebagaimana diterbitkan pada akhir November 2024 lalu.
Untuk iPhone, walau secara umum meningkat, namun pertumbuhan ponsel bikinan Apple pada tahun ini dilaporkan IDC agak seret, dengan persentase kenaikan hanya 0,4 persen saja.
Menurut IDC, Apple menghadapi tantangan di sejumlah pasar smartphone besar, Misalnya di China, di mana kompetitor Apple menawarkan teknologi yang tak kalah canggih serta harga yang lebih terjangkau.
Di China, vendor smartphone seperti Xiaomi dan Huawei menggelontorkan sejumlah investasi untuk hardware maupun software hingga merancang prosesor khusus sendiri. Contohnya Huawei Mate 70 yang belum lama ini diluncurkan dengan chip buatan perusahaan sendiri.
Di wilayah lainnya seperti Asia Pasifik, Amerika Latin, Timur Tengah dan Afirka, IDC menilai bahwa vendor smartphone Android secara kolektif tumbuh 7,6 persen. Pertumbuhan ini didorong oleh smartphone murah dengan harga jual rata-rata 295 dollar Amerika Serikat (sekitar Rp 4,6 juta), khususnya bila dibandingkan dengan iPhone yang dibanderol sekitar 1.000 dollar AS (sekitar Rp 15,8 juta).
Terlepas dari pertumbuhannya yang minim dibanding Android, Apple diramalkan tetap jadi vendor ponsel yang paling untung, berkat strategi penetapan harga premium. IDC juga mengestimasikan bahwa pertumbuhan Apple akan membaik pada tahun 2025 dengan pertumbuhan 3,1 persen. Sementara ponsel Android diperkirakan tumbuh 1,7 persen.
AI kurang genjot pertumbuhan smartphone
Dalam laporannya IDC juga menjelaskan bahwa pertumbuhan pengiriman smartphone pada tahun 2024 ini didorong oleh praktik penggantian perangkat atau upgrade. Namun menurut IDC, pertumbuhannya pada tahun depan akan menurun, setidaknya satu digit. Pasalnya, fitur berbasis kecerdasan buatan (AI) belum begitu mendorong permintaan secara signifikan.
“Walaupun AI generatif menjadi sorotan bagi banyak vendor, hal ini belum begitu memantik permintaan secara signifikan dan mendorong upgrade,” kata Nabila Popal, Direktur Penelitian Senior IDC, dikutip dari situs resmi IDC, Senin (2/12/2024).
Popal tetap optimistis AI akan merevolusi penglaman pengguna smartphone pada tahun-tahun mendatang. Namun dia juga meyakini bahwa diperlukan investasi besar untuk meningkatkan kesadaran konsumen dan mengenalkan fitur AI wajib yang membuat konsumen merasa perlu melakukan upgrade.
“Untuk saat ini, kami kira ponsel dengan AI generatif merupakan ponsel premium, dan perlahan akan diwariskan ke ponsel yang lebih terjangkau sehingga tumbuh pesat sampai 70 persen pada tahun 2028,” ujar Popal.