RAKYATSULBAR.COM – PT SGMW Motor Indonesia, yang lebih dikenal sebagai Wuling, baru saja mencapai tonggak penting dalam sejarah operasionalnya di Indonesia dengan mencatat produksi sebanyak 160.000 unit kendaraan dari pabriknya yang berlokasi di Cikarang, Jawa Barat.
Pencapaian ini tidak hanya menandai keberhasilan Wuling dalam memperkuat posisinya di pasar otomotif domestik, tetapi juga menjadi langkah maju dalam mendukung perkembangan industri kendaraan energi baru di tanah air.
Sejak memulai operasinya di Indonesia tujuh lalu, Wuling terus memperkuat posisinya sebagai brand terpercaya di pasar dalam negeri dan pemain penting dalam segmen mobil listrik. Lv Juncheng, President Director of SAIC-GM-Wuling Automobil mengatakan, perusahaan siap melakukan transisi global menuju elektrifikasi dan digitalisasi.
“Angka 160.000 ini mencerminkan upaya dan eksplorasi para mitra global SGMW dalam mengejar visi ‘Membangun untuk masa depan dan memperluas sampai ke pasar internasional’,” ujar Lv Juncheng, dalam keterangan resmi (28/11/2024).
“Hal ini juga menjadi bukti kuat kerjasama erat dan koordinasi tinggi antara pemerintah Tiongkok dan Indonesia sebagai pelopor ekspansi perusahaan mobil Tiongkok ke luar negeri,” kata dia.
Sejak beroperasinya pabrik Wuling di Indonesia pada Juli tahun 2017, Wuling telah memproduksi sembilan lini kendaraan. Mulai dari segmen kendaraan bermesin konvensional (ICE) yang terdiri dari Confero, Cortez, Almaz, Alvez. Kemudian, kendaraan hybrid yakni Almaz Hybrid.
Dilanjutkan kendaraan listrik (EV) yang terbagi menjadi Air ev, BinguoEV, Cloud EV dan tidak ketinggalan Low Commercial Vehicle (LCV) yaitu seri Formo dan Formo Max.
“Kami akan mempercepat penyempurnaan lini produk elektrifikasi di Indonesia, membangun ekosistem industri dan layanan energi baru, serta memastikan manfaat kendaraan energi baru dapat dinikmati oleh konsumen Indonesia,” kata Lv Juncheng.
Dalam perjalanannya Wuling turut memberikan kontribusi yang baik terhadap industri otomotif di Indonesia, berkat dukungan manufaktur yang berkualitas tinggi, rantai pemasok yang terintegrasi, jaringan 150 diler, perusahaan pembiayaan sampai dengan melibatkan tenaga kerja dalam negeri.
Ke depannya, Wuling menargetkan Indonesia sebagai pusat produksi kendaraan berkemudi kanan untuk kawasan ASEAN dan pasar internasional. Langkah ini tidak hanya memperkuat posisi Wuling di sektor otomotif Tanah Air, tetapi juga menjadikan Indonesia sebagai pusat ekspansi produk berbasis listrik.
“Melalui transformasi ‘Elektrifikasi dan digitalisasi’ di Indonesia, kami berharap dapat membangun rantai industri otomotif baru di Indonesia,” ucap Lv Juncheng.
“Menjadikan Wuling Indonesia sebagai pusat industri kendaraan energi baru yang melayani pasar Indonesia, ASEAN dan dunia, sekaligus memberikan dukungan industri yang kuat,” ujarnya.