Asila Maisa Dari Hujatan Sampai ke Universitas Indonesia

  • Bagikan
ilustrasi

RAKYATSULBAR.COM – Asila Maisa, putri artis dan presenter ternama Ramzi, baru saja meraih prestasi yang membanggakan dengan diterimanya ia sebagai mahasiswa Fakultas Hukum di Universitas Indonesia (UI). Kisah perjalanan Asila tidak hanya menarik perhatian karena latar belakangnya sebagai anak selebriti, tetapi juga karena perjuangannya yang penuh semangat dan ketekunan untuk mencapai cita-citanya.

Perjalanan Asila menuju UI dimulai dengan cita-cita yang kuat untuk melanjutkan pendidikan tinggi. Awalnya, ia bercita-cita untuk masuk jurusan Kriminologi. Namun, setelah mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk keterbatasan program tersebut di UI, ia memutuskan untuk memilih Fakultas Hukum sebagai alternatif.

Asila menyadari bahwa persaingan untuk masuk ke UI sangat ketat. Oleh karena itu, ia mengambil langkah serius dalam persiapannya. Ia mengikuti berbagai bimbingan belajar dan menghabiskan waktu berjam-jam untuk mempersiapkan ujian SIMAK KKI. Selain itu, Asila juga meningkatkan kemampuan bahasa Inggrisnya dengan mengikuti tes IELTS agar dapat bersaing dengan calon mahasiswa lainnya.

Meskipun memiliki latar belakang yang dikenal publik, Asila harus menghadapi berbagai tantangan dan cibiran dari netizen yang meragukan kemampuannya. Banyak yang beranggapan bahwa statusnya sebagai anak artis memberinya kemudahan dalam proses penerimaan.

Dengan tekad yang kuat, Asila berusaha membuktikan bahwa keberhasilannya adalah hasil kerja keras dan dedikasinya. “Saya ingin menunjukkan bahwa saya bisa sukses tanpa mengandalkan nama besar orang tua saya,” tambahnya.

Setelah melewati berbagai ujian dan tantangan, akhirnya Asila dinyatakan diterima di Fakultas Hukum UI. Momen ini menjadi titik balik dalam hidupnya. Dalam sebuah acara penyambutan mahasiswa baru di kampus, Asila berkesempatan untuk berbicara di depan rekan-rekannya dan para dosen. Dalam pidatonya, ia menyampaikan rasa syukur dan harapannya untuk bisa memberikan kontribusi positif bagi masyarakat melalui ilmu hukum.

“Masuk UI kena hujat, sekarang jadi pembicara untuk UI. Apa kabar netizen?” tulisnya dengan bangga di media sosial setelah acara tersebut. Ungkapan ini bukan hanya sekadar pernyataan kemenangan pribadi, tetapi juga menjadi simbol keberhasilan bagi banyak orang yang mungkin mengalami hal serupa.

  • Bagikan