Potensi Ekonomi Pariwisata Saat Nataru Diproyeksi Capai Rp 29,2 triliun

  • Bagikan
Ilustrasi (Shutterstock)

RAKYATSULBAR.COM – Libur akhir tahun 2024, yang mencakup perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru), semakin dekat dan diharapkan akan membawa dampak signifikan terhadap industri pariwisata di Indonesia.

Momen ini bukan hanya menjadi waktu untuk berkumpul dengan keluarga dan merayakan, tetapi juga menjadi salah satu periode puncak bagi pergerakan wisatawan, baik domestik maupun mancanegara. Melihat potensi yang ada, Kementerian Pariwisata telah merencanakan strategi untuk memaksimalkan pergerakan wisatawan guna mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

Potensi Ekonomi Pariwisata Capai Rp 29,2 triliun

Ilustrasi (Shutterstock)

Potensi ekonomi dari pergerakan wisatawan selama libur Natal dan tahun baru dinilai sangat besar. Perkiraan Kemenpar menyebutkan:

  • Wisatawan Nusantara (Wisnus): 78,2 juta perjalanan dengan potensi ekonomi Rp 117,3 triliun.
  • Wisatawan Mancanegara (Wisman): 1,02 juta hingga 1,325 juta kunjungan dengan potensi ekonomi Rp 22,55 triliun hingga Rp 29,2 triliun.

Survei Kementerian Perhubungan juga menunjukkan, mayoritas pergerakan wisatawan masih terpusat di Pulau Jawa, terutama di Jawa Tengah (17,1 persen) dan Daerah Istimewa Yogyakarta (15,77 persen).

Tantangan dan Upaya Penanganan

Ilustrasi liburan (TAWCHAI07)

Ada sejumlah tantangan, termasuk kemacetan, perubahan cuaca, kenaikan harga barang dan jasa, serta ancaman bencana seperti erupsi Gunung Lewotobi di NTT yang saat ini berstatus awas. Untuk itu, kolaborasi dengan berbagai pihak menjadi prioritas.

“Kami harapkan momen ini dapat menjadi penggerak signifikan dalam pertumbuhan ekonomi nasional sekaligus juga memperkuat citra pariwisata Indonesia dalam mewujudkan pengalaman berwisata di Indonesia aja yang nyaman, aman, dan tanpa hambatan,” ujar Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Puspa dalam rilis yang diterima oleh media, Sabtu (24/11/2024).

  • Bagikan