Temuan Mengejutkan ECHA, Kosmetik Berbahaya Ditemukan di Eropa

  • Bagikan
ilustrasi

RAKYATSULBAR.COM – Sebuah investigasi mendalam yang dilakukan oleh Badan Kimia Eropa (ECHA) telah mengungkapkan hasil yang mengejutkan mengenai keamanan produk kosmetik yang beredar di pasar. Setelah menyelidiki hampir 4.500 produk di 13 negara Eropa, ECHA menemukan bahwa 285 produk atau sekitar 6% dari total yang diperiksa mengandung bahan-bahan terlarang. Temuan ini menyoroti pentingnya pengawasan terhadap bahan kimia dalam kosmetik, yang dapat berdampak serius pada kesehatan manusia dan lingkungan.

Bahan-bahan terlarang yang teridentifikasi dalam produk-produk kosmetik ini termasuk:

  • Perfluorononyl dimethicone
  • Perfluorooktyl etil trietoksisilan
  • Perfluorononylethyl karboksidecyl PEG-10 dimethicone
  • Siklopentasiloksan (D5), serta campuran siloksan seperti D4, D5, dan D6.
  • Zat-zat ini dikenal sebagai polutan organik persisten (POPs) dan telah dikategorikan sebagai sangat persisten, bioakumulatif, dan beracun (PBT/vPvB). Penggunaan bahan-bahan ini dilarang berdasarkan Konvensi Stockholm tentang POPs, dan dibatasi oleh peraturan REACH (Registrasi, Evaluasi, Otorisasi dan Pembatasan Bahan Kimia).


Negara-negara yang menerapkan aturan ketat mengenai penggunaan bahan kimia berbahaya dalam kosmetik:

  • Swedia
  • Austria
  • Denmark
  • Jerman
  • Finlandia
  • Islandia
  • Italia
  • Liechtenstein
  • Malta
  • Lithuania
  • Luksemburg
  • Norwegia
  • Rumania

ECHA menjelaskan bahwa zat-zat tersebut tidak hanya berpotensi membahayakan kesehatan manusia, tetapi juga dapat menyebabkan kerusakan lingkungan yang signifikan. Penggunaan bahan-bahan ini dalam produk seperti masker rambut, kondisioner, lip liner, dan eyeliner dapat berkontribusi pada akumulasi polutan di ekosistem.

  • Bagikan