DPMD Sulbar Bekerjasama Kemendagri Gelar Pelatihan Perencanaan Pembangunan Desa

  • Bagikan

MAMUJU, RAKYATSULBAR.COM — Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) bekerjasama dengan Kementerian dalam Negeri (Kemendagri) gelar Training of Trainer (ToT) Pelatihan Perencanaan Pembangunan Desa (PKAD) berbasis Learning Management System (LMS). Kegiatan ini berlangsung selama 5 hari mulai dari tanggal 18 -22 November 2024 di hotel Matos Mamuju.

Diketahui, Training of Trainer (ToT) ini di ikuti sebanyak 40 peserta yang berasal dari berbagai daerah di Sulbar.

Kepada Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Sulbar Dr. Yakub F. Solon, saat ditemui sejumlah wartawan usai membuka kegiatan tersebut, menyampaikan ucapan terimakasih kasih kepada Kementerian Dalam Negeri yang telah mempasilitasi kegiatan ini sehingga bisa terlaksana di Sulbar.

“Kami sangat berterima kasih kepada Kementerian Dalam Negeri yang telah mendukung program pelatihan ini,”ungkap Yakub, Kamis malam (21/11/24).

Ia berharap dengan adanya pelatihan ini, aparatur desa mampu lebih profesional dalam mengelola keuangan desa dan menyusun perencanaan pembangunan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat kedepannya.

“Kita berusaha untuk menjangkau semua desa yaitu sekitar 575 desa di Sulbar, “pungkasnya.

Ia menambahkan, pihaknya telah melakukan komunikasi dengan infokom untuk untuk mengatasi desa yang belum memiliki akses internet.

“Target kita tahun ini semua desa sudah memiliki akses jaringan,” ungkapnya.

Ditempat yang sama, salah satu peserta dari Majene Irsan, saat di temui mengatakan pelatihan ini sangat berguna untuk penyusunan rancangan desan dan dana desa.

“Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi kami, dimana kami bisa belajar banyak tentang bagaimana menyusun dokumen perencanaan desa yang baik dan sesuai dengan regulasi yang berlaku,” jelasnya.

Ia berharap, melalui kegiatan ini aparatur desa dapat menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM Desa) dan Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKP Desa) yang lebih berkualitas. Dengan demikian, pembangunan desa dapat lebih terarah dan berkelanjutan. (*)

  • Bagikan