RAKYATSULBAR.COM – PT Sarimelati Kencana Tbk, perusahaan yang menaungi jaringan restoran Pizza Hut di Indonesia dilaporkan sudah menutup puluhan gerainya imbas penurunan penjualan.
Mengutip Laporan keuangan Kuartal III-2024 yang dirilis dalam Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), perusahaan dengan kode emiten PIZZA ini mencatatkan rugi tahun berjalan Rp 96,715 miliar.
Angka kerugian ini melonjak lebih dari dua kali lipatnya di bandingkan periode yang sama pada 2023, di mana PIZZA mencatat rugi tahun berjalan sebesar Rp 45,401 miliar. Kerugian disebabkan salah satunya karena penjualan yang merosot.
Menurut laporan kuartal III tahun ini, PIZZA mencatatkan penjualan 2,03 triliun, turun dibandingkan pada periode yang sama tahun sebelumnya yang mencatat penjualan 2,75 triliun.
Jika dirinci lagi, semua segmen penjualan Pizza Hut Indonesia anjlok cukup tajam. Misalnya produk makanan menyumbang penjualan Rp 1,91 triliun, turun tajam dibandingkan pada 2023 untuk periode yang sama setahun lalu yang mencatatkan penjualan makanan Rp 2,56 triliun.
Penjualan minuman juga ambles cukup tajam, dari kuartal III-2023 sebesar Rp 197,57 miliar turun menjadi Rp 132,29 miliar di kuartal ketiga tahun ini. Untuk diketahui saja, Pizza Hut Indonesia sudah merugi sejak lama.
Perusahaan yang berkantor pusat di Tebet ini selalu mencatat rugi alias tak pernah untung sejak 2020 atau tepatnya saat pandemi Covid-19.
Pada 2020 perusahaan merugi Rp 93,52 miliar, lalu 2021 kembali rugi Rp 60,77 miliar, pada 2022 rugi lagi Rp 23,46 miliar, dan kerugiannya semakin bengkak pada 2023 sebesar Rp 96,22 miliar.
Dengan demikian, kerugian sepanjang kuartal III-2024 semakin memperpanjang tren kerugian Pizza Hut Indonesia.