RAKYATSULBAR.COM – Nasib malang menimpa Hatip, seorang pedagang martabak di depan SD Kwangsang, Sedati, Sidoarjo, Jawa Timur. Ia merasa tertipu oleh pasangan suami istri (pasutri) konten kreator yang memberikan beras 5 kg untuk difoto demi konten, namun kemudian meminta beras tersebut dikembalikan.
Hatip menceritakan bahwa pasutri tersebut awalnya datang dengan membawa beras 5 kg dan menyerahkannya kepadanya. Namun, setelah pengambilan foto selesai, mereka mengambil kembali beras tersebut dan hanya memberikan uang Rp20 ribu sebagai penggantinya.
“Berasnya dikembaliin, diganti uang Rp20 ribu abis difoto,” ungkap Hatip, Jumat (15/11/2024).
Menurut Hatip, aksi serupa dilakukan dua kali oleh pasutri tersebut. Sang suami bertugas menyerahkan beras, sementara sang istri sibuk mengambil foto untuk keperluan konten mereka.
“Itu perempuan bagian foto, lakinya yang ngasih beras. Dua kali sampai dikonteni,” jelas Hatip.
Unggahan video yang memperlihatkan kisah Hatip langsung viral di media sosial, memicu kemarahan warganet terhadap pasutri konten kreator tersebut.
“Viralin pasutri penipu itu,” tulis salah satu komentar.
“Konten kreator makin kaya karena banyak viewers, ternyata realitanya enggak sesuai,” ujar warganet lainnya.
Banyak netizen juga memberikan donasi kepada Hatip sebagai bentuk simpati atas kejadian tersebut.
Hatip telah berdagang martabak dan kue terang bulan sejak tahun 1992. Ia berasal dari Pasuruan, Jawa Timur, dan setiap harinya menjajakan dagangannya di sekitar SD Kwangsang, Sedati. Namun, tidak setiap hari dagangannya habis terjual.
“Kadang saya harus pulang dengan sisa dagangan,” ujar Hatip dengan nada pasrah.