RAKYATSULBAR.COM – Dalam upaya menghidupkan kembali kawasan ini, proyek revitalisasi ini ditargetkan selesai sebelum Natal 2024, menandai momen penting dalam upaya pemerintah untuk mengangkat kembali daya tarik wisata kota.
Proyek ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk menghidupkan kembali kawasan Little Netherlands, wilayah yang kaya akan warisan arsitektur kolonial dan atmosfer nostalgia.
Revitalisasi Jejak Sejarah Kota Semarang
Gereja Blenduk yang berdiri megah sejak tahun 1753 ini bukan hanya sekadar bangunan bersejarah, tetapi juga merupakan simbol dari identitas dan warisan budaya Kota Semarang.
Berdiri megah di Jalan Letjen Suprapto nomor 32, gereja yang secara resmi dikenal sebagai Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) Immanuel Semarang, adalah gereja tertua yang masih aktif di Jawa Tengah. Keunikan arsitektur neoklasik yang sangat indah ini dijadikan sebagai landmark yang mudah dikenali di tengah kawasan Kota Lama.
Kubahnya yang khas, yang memberi nama Blenduk oleh masyarakat setempat, menjadi simbol keanggunan dan keteguhan di tengah perjalanan panjang sejarah Semarang.
Ketika pengunjung melangkah masuk, mereka akan disambut oleh suasana sakral yang dihadirkan oleh kaca patri berwarna-warni dan desain interior yang elegan. Setiap sudut gereja ini menyimpan jejak sejarah yang kaya dan menawarkan pengalaman spiritual yang mendalam bagi siapa saja yang mengunjunginya.
Fokus revitalisasi Gereja Blenduk
Revitalisasi Gereja Blenduk dimulai sejak Mei 2024 dengan anggaran Rp 26,2 miliar yang berasal dari APBN. Proyek ini mencakup perbaikan berbagai elemen penting, seperti tambur dan menara, atap kubah, portico, dan rumah lonceng.
Selain itu, pekerjaan mekanikal dan elektrikal, termasuk instalasi CCTV, tata suara, tata udara, penerangan, hingga alarm kebakaran, juga menjadi fokus utama. Penataan lansekap, drainase, dan fasilitas umum seperti toilet turut menjadi bagian penting dari revitalisasi.
Hingga November 2024, progres rehabilitasi telah mencapai 71 persen. Wakil Menteri Pekerjaan Umum Diana Kusumastuti menegaskan pentingnya percepatan proyek agar selesai tepat waktu, terutama untuk menyambut perayaan Natal.
“Kami ingin Kota Lama menjadi pusat budaya dan wisata yang hidup, bukan sekadar bangunan mati yang menyimpan cerita masa lalu,” ujar Diana.
Kota Lama Semarang, harmoni masa lalu dan masa kini
Revitalisasi Gereja Blenduk juga menjadi bagian dari upaya pemerintah mempercantik kawasan Kota Lama Semarang secara keseluruhan. Perbaikan infrastruktur jalan, penataan taman, dan pencahayaan dilakukan untuk menambah kenyamanan pengunjung.
Kawasan sekitar, seperti Jalan Kampung Sleko, juga ditata ulang dengan menambahkan ruang terbuka berupa plaza promenade, pedestrian, mushala, toilet, dan penghijauan.
Kota Lama Semarang tidak hanya menghadirkan pengalaman wisata sejarah, tetapi juga mengundang pengunjung untuk menikmati keindahan malam yang diterangi lampu kuning hangat. Bangunan-bangunan seperti Kantor Pos Lama, Taman Srigunting, dan Spiegel Bar menambah daya tarik kawasan ini, mencerminkan kejayaan perdagangan Semarang di masa kolonial.