Desa Wisata Les Buleleng Bali Jadi Desa Wisata Terbaik 2024

  • Bagikan
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno Saat Berkunjung ke Desa Wisata Les, Buleleng, Bali utara. (Dok. KEMENPAREKRAF)

RAKYATSULBAR.COM – Desa Wisata Les, yang terletak di Kabupaten Buleleng, Bali, baru-baru ini dinyatakan sebagai Desa Wisata Terbaik dalam ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024. Pengumuman ini disampaikan dalam acara Malam ADWI 2024, yang juga disiarkan melalui saluran resmi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) di YouTube.

Penyerahan piala Desa Wisata Terbaik ADWI 2024 itu diserahkan langsung oleh Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana yang didampingi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) sebelumnya, Sandiaga Uno. Selain mendapatkan piala, Desa Wisata Les juga mendapat hadiah berupa uang sebesar Rp 50 juta. 

Desa ini menawarkan berbagai daya tarik yang menjadikannya unik dan menarik bagi wisatawan. Salah satu daya tarik utama adalah Air Terjun Yeh Mampeh, yang dikenal sebagai air terjun tertinggi di Bali. Dengan akses yang mudah dijangkau melalui trekking yang menyenangkan, air terjun ini juga memiliki udara yang segar dan kaya oksigen, menjadikannya lokasi ideal untuk relaksasi.

Wisata Air Terjun Yeh Mampeh (Wisato.id)

Di sekitar air terjun, terdapat sumber mata air suci yang disebut Yeh Anakan, yang sering digunakan untuk upacara spiritual. Kawasan ini juga menawarkan berbagai objek trekking menarik, seperti Yanghudi dan Buu Hill, yang memungkinkan pengunjung untuk menikmati keindahan alam sekitar.

Desa Wisata Les juga memiliki program pemberdayaan masyarakat melalui Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Kolaborasi antara desa dan pelaku UMKM menciptakan berbagai atraksi wisata yang otentik. Di antaranya adalah Kelompok Sentra Garam Les, Kelompok Petani Arak, dan produk olahan dari kelapa seperti VCO dan minyak kelapa. Hal ini tidak hanya meningkatkan ekonomi lokal, tetapi juga memperkenalkan wisatawan pada budaya dan tradisi setempat.

Keindahan laut yang mengelilingi desa juga patut dicatat. Wisatawan dapat menikmati pemandangan ladang garam dan perahu tradisional nelayan yang berlayar untuk mencari ikan tuna. Di bawah laut, terumbu karang yang indah siap untuk dijelajahi melalui aktivitas snorkeling atau diving. Terdapat lima lokasi penyelaman yang terkenal, seperti Dragon Side dan Les Paradise, yang menawarkan pengalaman bawah laut yang menakjubkan.

Tidak hanya itu, Desa Wisata Les juga menawarkan wisata edukasi yang fokus pada pengelolaan sampah dan keberlanjutan lingkungan. Dengan adanya TPST Bhuana Lestari, wisatawan diajak untuk belajar tentang pentingnya pengelolaan sampah dan penggunaan bahan organik untuk membuat kompos. Desa ini juga berkolaborasi dengan Yayasan Amiswaka untuk mengembangkan wisata permaculture dan budidaya terumbu karang.

Budaya lokal Desa Les yang kaya juga menjadi daya tarik tersendiri. Sebagai desa tua, Les memiliki tradisi unik yang berbeda dari desa lainnya di Bali, seperti tidak adanya upacara pembakaran mayat (ngaben) yang umum dilakukan. Keberadaan pura-pura yang menyerupai Pura Besakih serta cagar budaya yang terdapat di Pura Puseh menambah nilai sejarah dan spiritual desa ini.

Pencapaian Desa Wisata Les sebagai Desa Wisata Terbaik ADWI 2024 menunjukkan komitmen yang kuat dalam mengembangkan pariwisata berkelanjutan dan memberdayakan masyarakat lokal. Dengan semua keunggulan ini, Desa Wisata Les tidak hanya menjadi destinasi wisata yang menarik, tetapi juga contoh nyata dari kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta dalam memajukan pariwisata di Indonesia.

  • Bagikan