RAKYATSULBAR.COM – Kisah tragis yang menyentuh hati baru-baru ini menghebohkan masyarakat di Desa Jatiwangi, Majalengka. Video yang memperlihatkan dua bocah sekolah dasar, AL (8) dan AD (7), dirantai oleh ayah mereka sendiri menjadi viral di media sosial, Selasa (12/11/2024).
Peristiwa ini menimbulkan kepedihan dan keprihatinan yang mendalam di kalangan warga, yang berusaha keras untuk membebaskan kedua anak tersebut. Dalam video berdurasi 33 detik yang beredar luas di WhatsApp, tampak jelas kedua bocah tersebut terjerat rantai di leher mereka, yang dipasangi gembok berukuran besar. Situasi tersebut terjadi ketika para warga berinisiatif untuk membantu membebaskan anak-anak tersebut dengan memotong rantai menggunakan tang.
Kepala Desa Jatiwangi, Yuda Hendri Saputra, mengkonfirmasi peristiwa ini dan menjelaskan latar belakang yang menyedihkan dari tindakan sang ayah. Pihaknya mengakui, kedua bocah tersebut juga dirantai oleh ayahnya yang sehari-hari bekerja sebagai sopir odong-odong, dan biasa berkeliling ke pasar malam.
“Saat itu, kami bersama warga berhasil memotong rantai yang mengikat dua anak tersebut menggunakan tang,” kata Yuda Hendra Saputra saat ditemui di Balai Desa Jatiwangi, Kecamatan Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, Kamis (14/11/2024).
Ia mengatakan, alasan ayah kedua bocah itu memasang rantai di leher anak-anaknya, karena kerap mencuri uangnya untuk jajan. Karenanya, ayah dua bocah tersebut emosi dan merantai leher anaknya, dan memasangkan gembok untuk menguncinya agar tidak terlepas.
Pihaknya mengakui, Pemerintah Desa Jatiwangi bersama kepolisian pun memediasi orang tua bocah-bocah tersebut untuk menyelesaikan permasalahannya.
“Pada Rabu (13/11/2024) kemarin, kami mengundang orang tua dan anaknya ke balai desa untuk saling memaafkan agar peristiwa tersebut tidak terulang kembali,” ujar Yuda Hendra Saputra.
Yuda menyampaikan, ayah dua bocah itu pun diminta menandatangani surat pernyataan tidak mengulangi perbuatan serupa, dan disaksikan petugas kepolisian.
Ia memastikan, saat ini permasalahan tersebut selesai, dan Pemerintah Desa Jatiwangi pun masih memberikan pendampingan terhadap keluarganya.
“Peristiwa ini dilatarbelakangi emosi akibat tindakan anaknya mengambil uang ayahnya beberapa kali, tetapi semoga tidak terjadi lagi ke depannya,” kata Yuda Hendra Saputra.