RAKYATSULBAR.COM – Labuan Bajo, sebuah destinasi wisata yang terkenal di Indonesia, menghadapi situasi yang tidak biasa ketika Bandara Komodo terpaksa ditutup akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, Minggu (10/11/2024).
Penutupan bandara ini berdampak langsung pada mobilitas wisatawan, yang berjumlah 1.688 orang, yang terpaksa mencari alternatif transportasi untuk meninggalkan Labuan Bajo saat erupsi berlangsung. Dalam situasi darurat ini, penggunaan kapal perbantuan menjadi pilihan utama bagi para wisatawan.
“Berdasarkan data dari Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Bandara Kelas III Labuan Bajo, sejak 10 November hingga 12 November pukul 08.00 WITA, sebanyak 73 kapal perbantuan sudah dikerahkan dan sebanyak 1.668 masyarakat telah menggunakan perbantuan kapal ini untuk transportasi keluar dari Labuan Bajo,” ujar Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenhub, Budi Rahardjo, dalam keterangan tertulis yang diterima Rabu sore.
Ia mengatakan, terdapat lima pelabuhan yang menjadi destinasi kapal perbantuan. Empat di antaranya adalah pelabuhan yang berlokasi di Nusa Tenggara Barat (NTB), yakni Pelabuhan Sape, Pelabuhan Labuhan Lombok, Pelabuhan Pelabuhan Lembar, dan Pelabuhan Bima. Sementara, 1 pelabuhan tujuan lainnya merupakan Pelabuhan Benoa yang terletak di Provinsi Bali.
Ia mengingatkan agar masyarakat tetap tenang dan mengutamakan keselamatan dalam mengakses transportasi dari dan menuju Labuan Bajo, baik itu melalui jalur udara, darat, maupun laut. Akses laut dan darat dapat digunakan sebagai alternatif menunggu dibukanya kembali jalur udara.
“Masyarakat dapat memanfaatkan kapal perbantuan terlebih dahulu menuju NTB dan Bali. Setelah itu, mengambil penerbangan melalui dua lokasi tersebut,” kata Budi.
Sementara itu, Bandara Labuan Bajo kembali ditutup per pagi ini, Rabu (13/11/2024). Empat bandara lainnya juga masih ditutup akibat terdampak sebaran abu vulkanik serta belum memenuhi aspek keselamatan untuk penerbangan.
Empat bandara tersebut adalah Bandara Frans Sales Lega,Bandara Fransiskus Xaverius Seda, Bandara H. Hasan Aroeboesman, dan Bandara Soa.
“Demi alasan keselamatan, sejumlah maskapai membatalkan penerbangan pada rute-rute tersebut pada hari ini dan kami terus memantau perkembagan terkait hal ini,” ujar Budi.