Mozilla Pecat 30 Persen Karyawan Demi Restrukturisasi

  • Bagikan
Foto kantor Mozilla Forefox, di California, Amerika Serikat (iStock)

RAKYATSULBAR.COM – Mozilla Foundation, perusahaan yang dikenal dengan pengembangan browser Firefox, kini menghadapi tantangan signifikan setelah mengumumkan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sekitar 30 persen karyawannya.

Langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya restrukturisasi yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan ketangkasan perusahaan dalam menghadapi dinamika industri teknologi yang terus berubah.

Pengumuman tersebut disampaikan oleh Direktur Eksekutif Mozilla Foundation, Nabiha Syed, melalui email kepada seluruh karyawan. Syed mengatakan, bahwa dua divisi utama di bawah yayasan ini, yakni advokasi dan program global, tidak lagi menjadi struktur perusahaan.

“Mozilla Foundation melakukan reorganisasi untuk meningkatkan kelincahan dan lebih berdampak, sembari mempercepat pekerjaan kami guna memastikan masa depan teknis yang lebih terbuka dan adil bagi kami semua,” jelas Brandon Borrman, Chief Communication Mozilla Foundation.

“Sayangnya, rencana itu berarti harus mengakhiri beberapa pekerjaan yang selama ini telah kami lakukan dan menghilangkan peran terkait, untuk menghadirkan lebih banyak fokus di masa depan,” imbuhnya.

Berdasarkan laporan pajak tahunannya selama tahun pajak 2022, jumlah karyawan di Mozilla Foundation berkisar 60 orang.

Akan tetapi, jumlah karyawan yang dipangkas saat ini, kabarnya mendekati angka 120 orang, menurut informasi dari sumber anonim yang melaporkan hal itu ke Tech Crunch, sebagaimana dihimpun pada Rabu (13/11/2024). Saat dikonfirmasi Tech Crunch, juru bicara Mozilla tidak membantah angka tersebut.

Dari laporan pajak tahunan yang dirilis selama tahun pajak 2022, tercatat bahwa jumlah karyawan di Mozilla Foundation mencapai sekitar 60 orang. Namun, dengan pemangkasan yang dilakukan saat ini, jumlah karyawan yang terpengaruh dikabarkan mendekati 120 orang, mengingat adanya dua gelombang PHK yang terjadi tahun ini.

Sebelumnya, pada bulan Februari, Mozilla juga telah melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap 60 karyawan, menandakan bahwa perusahaan ini sedang berusaha untuk memutar haluan bisnisnya, terutama dengan penekanan yang lebih besar pada kecerdasan buatan (AI).

Mozilla memang memiliki beberapa organisasi yang berada di bawah naungannya. Salah satunya adalah Mozilla Corporation yang mengembangkan Firefox dan teknologi lain. Ada pula Mozilla Foundation yakn unit nirlaba yang mengawasi struktur tata kelola perusahaan Mozilla dan menetapkan kebijakan pembuat peramban tersebut.

Mozilla, sebagian besar fokus pada masalah advokasi provasi, inklusi, dan desentralisasi teknologi, serta menciptakan pengalaman berselancar di internet dengan lebih aman dan transparan bagi semua orang. Setelah kabar PHK ini, Borrman mengatakan bahwa advokasi masih akan menjadi prinsip utama dari Mozilla Foundation yang akan tertanam di semua area fungsional Mozilla.

  • Bagikan