Kampanye “Keep The Wonder” Wonderful Indonesia: Isu Lingkungan di Tempat Wisata

  • Bagikan
Deputi Bidang Pariwisata Kementerian Pariwisata Ni Made Ayu Marthini saat ditemui di Alun-Alun Indonesia, Grand Indonesia, Jakarta, Senin (11/11/2024) (Dok. Kompas)

RAKYATSULBAR.COM – Kementerian Pariwisata Indonesia bersama dengan 26 Mitra Co-branding Wonderful Indonesia meluncurkan kampanye bertajuk “Keep The Wonder” yang bertujuan untuk mendorong wisatawan berperilaku ramah lingkungan. Kampanye ini berlangsung di empat kota, dimulai dari tanggal 8 hingga 12 November 2024.

Kampanye ini digelar dalam aktivasi 11.11 Co-branding Wonderful Indonesia. Aktivasi ini diimplementasikan dalam bentuk aktivitas berbelanja sembari tetap mengajak masyarakat untuk melek isu lingkungan.

“Kampanye Keep The Wonder ini bukan hanya sekadar tagline, tetapi diimplementasikan dalam tindak nyata,” kata Deputi Bidang Pemasaran Kementerian Pariwisata Ni Made Ayu Marthini saat acara gelar wicara di Alun-Alun Indonesia, Grand Indonesia, Jakarta, Senin (11/11/2024).

Tema ini, sambung dia, akan terus menggaungkan isu-isu penting, seperti sustainability (keberlanjutan lingkungan wisata), serta kekayaan destinasi, baik alam dan budaya Indonesia. Aktvitas ini telah digelar di Alun-alun Indonesia, mal Grand Indonesia, Jakarta pada 8 sampai 11 November 2024. Kemudian, sedang berlangsung di Paskal (Bandung), Ciputra World (Surabaya), dan Beachwalk (Bali) pada 9 sampai 12 November 2024.

Aktivitas Menarik di Kampanye “Keep The Wonder”

Deputi Bidang Pariwisata Kementerian Pariwisata Ni Made Ayu Marthini saat ditemui di Alun-Alun Indonesia, Grand Indonesia, Jakarta, Senin (11/11/2024) (Dok. Kompas)

Selama acara, pengunjung dapat berpartisipasi dalam berbagai aktivitas menarik, seperti bersepeda virtual dan membagikan pengalaman mereka di media sosial. Pengunjung yang mengikuti aktivitas ini akan mendapatkan stempel yang bisa ditukarkan dengan hadiah menarik dari mitra Co-branding Wonderful Indonesia.

Adapun kegiatan yang dilakukan yakni bersepeda secara virtual, mengunggah keseruan kegiatan di media sosial, hingga menulis pesan dan harapan di dinding impian yang disediakan.

“Keterlibatan mitra Co-branding uang merupakan pelaku bisnis, kami dari pemerintah, dan rekan-rekan media yang menyuarakan kegiatan belajar positif ini menjadi wujud dari pentahelix di industri pariwisata menuju quality dan regenerative tourism,” kata Made.

Diharapkan, sambungnya, pariwisata bukan hanya sebagai penyumbang pertumbuhan ekonomi, tetapi pelaku pariwisata diharapkan sama-sama menjaga alam dan menghormati budaya.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Komunikasi Pemasaran Kementerian Pariwisata Yohanes De Brito Titus Haridjati mengatakan bahwa aktivasi ini merupakan program kolaborasi terakhir pada 2024 kemitraan Co-branding Wonderful Indonesia. Sebelumya, kegiatan yang dilakukan berupa: Wonderful Ramadhan, School Break, HUT Republik Indonesia, dan Road to Mandalilat.

“Program Keep The Wonder ini kita angkat, bertema menjaga lingkungan, menjaga budaya, menjaga tradisi. Jadi, mitra-mitra yang tergabung ini memang yang kita kurasi, sejalan dengan tema program ini,” kata Titus saat acara gelar wicara di Alun-alun Indonesia, Grand Indonesia, Jakarta, Senin (11/11/2024).

Salah satu contoh produk mitra Co-branding Wonderful Indonesia yang terlibat, yakni instalasi seni yang dibuat dari sampah plastik. Kemudian, ada pula instalasi Candi Borobudur yang dibuat dari kardus. Kampanye berwisata dengan tetap menjaga lingkungan ini, katanya, diharapkan tidak hanya disuarakan oleh Kementerian Pariwisata, tetapi juga semua mitra dan masyarakat Indonesia.

Ajak Wisatawan Menjaga Lingkungan

Ilustrasi wisatawan sedang membersihkan pantai (iStock)

Sebagai gambaran, Made menjelaskan bahwa Keep The Wonder pada dasarnya ialah kampanye yang digaungkan agar wisatawan tetap menjaga lingkungan saat berwisata.

“Hasil survei laporan UNWTO, wisatawan sekarang lebih peduli atau sadar mengenai lingkungan,” papar Made.

Oleh karena itu, kata Made, Kemenpar mengajak seluruh stakeholder dan masyarakat Indonesia untuk mengampanyekan gerakan peduli lingkungan saat berwisata. Jangan sampai, tambah Made, kegiatan berwisata malah memberikan dampak buruk terhadap lingkungan.

“Kita punya semuanya, kalau bukan kita yang menjaganya, itu akan rusak, yang terjadi adalah bukan hanya tidak ada pemasukan, tetapi tenaga kerja pun akan terganggu,” pungkas Made.

  • Bagikan