Aksi protes massal pada kamis, 26 September 2024, ratusan warga Desa Rante Balla menggelar aksi protes di dekat base camp PT Masmindo. Mereka menuntut penghentian operasi perusahaan dan transparansi terkait izin pertambangan yang dimiliki PT Masmindo. Aksi ini berakhir ricuh setelah aparat keamanan melepaskan tembakan gas air mata, menyebabkan beberapa perempuan terkena dan jatuh tersungkur.
Tanggapan pihak perusahaan PT Masmindo Dwi Area membantah tuduhan warga dengan mengatakan bahwa lahan yang ditebang adalah milik perusahaan. Diana Yultiara Djafar, corporate communication head MDA, menyatakan bahwa perusahaan memiliki hak kuasa penuh untuk mengelola lahan tersebut karena telah memiliki kontrak karya yang sah dari pemerintah.
Harapan ke depan warga Desa Rante Balla berharap agar pemerintah dapat mendengar suara mereka dan mengambil langkah konkret untuk melindungi hak-hak masyarakat lokal. Mereka menegaskan komitmen untuk terus berjuang demi keadilan dan keberlanjutan sumber daya alam di wilayah mereka.
Saat ini, konflik ini masih terus berkembang, dengan warga terus menunjukkan solidaritas dan tekad untuk melindungi hak-hak mereka. Pemerintah dan pihak perusahaan diharapkan dapat menyelesaikan sengketa ini dengan cara yang adil dan transparan.