RAKYATSULBAR.COM – Skoliosis adalah kelainan tulang belakang yang membuat postur tubuh tampak tidak simetris, biasanya membentuk lengkungan seperti huruf “S” atau “C.” Kondisi ini umum terjadi pada anak-anak dan remaja saat masa pertumbuhan, namun juga dapat dialami orang dewasa akibat faktor degeneratif. Skoliosis seringkali tanpa penyebab jelas (idiopatik), namun faktor genetik diyakini berperan dalam kemunculannya.
Gejala Skoliosis
Skoliosis biasanya ditandai oleh bahu atau pinggul yang tidak sejajar, lengkungan tulang belakang yang terlihat saat membungkuk, dan nyeri punggung. Pada kasus yang parah, skoliosis dapat menyebabkan kesulitan bernapas.
Cara Penanganan Skoliosis
- Pemantauan: Untuk lengkungan ringan (kurang dari 20 derajat), pemeriksaan rutin dilakukan untuk memantau perkembangannya.
- Brace: Bagi anak atau remaja dengan kelengkungan 20-40 derajat, brace bisa digunakan untuk mencegah kondisi memburuk.
- Fisioterapi: Latihan untuk memperbaiki postur, mengurangi nyeri, dan meningkatkan fleksibilitas.
- Operasi: Dilakukan pada kasus parah (lebih dari 40-50 derajat) untuk memperbaiki kelengkungan tulang belakang.
Pentingnya Deteksi Dini
Ahli ortopedi mengingatkan pentingnya deteksi dini untuk mencegah perburukan skoliosis. Jika anak menunjukkan tanda-tanda skoliosis, disarankan segera konsultasi ke dokter untuk penanganan yang tepat.