RAKYATSULBAR.COM – Beberapa wilayah di Indonesia dilaporkan mengalami fenomena yang langka dan unik, yaitu “Caca Air.” Fenomena ini biasanya ditandai dengan hujan berintensitas tinggi disertai dengan butiran air yang lebih besar dari biasanya, seolah-olah seperti butiran-butiran kristal air yang jatuh dari langit.
Menurut penjelasan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), “Caca Air” adalah istilah lokal yang digunakan masyarakat untuk menggambarkan hujan dengan tetesan air yang lebih besar dari biasanya, yang terkadang disertai oleh suhu udara yang lebih dingin. Kondisi ini terjadi karena adanya pertemuan udara lembab dari Samudera Hindia dan udara dingin di daratan Indonesia, terutama di musim peralihan.
Fenomena ini sebenarnya bukanlah hujan es atau hujan salju, tetapi tetap berbentuk cairan dengan butiran yang sangat besar. Biasanya, “Caca Air” terjadi di wilayah-wilayah dengan ketinggian sedang hingga tinggi, seperti dataran tinggi Dieng dan beberapa wilayah di pegunungan lainnya.
Fenomena “Caca Air” mendapat perhatian masyarakat dan banyak yang menyambutnya dengan antusias. Beberapa warga bahkan mengabadikan momen tersebut melalui foto dan video yang kemudian diunggah di media sosial.
Menurut para ahli, “Caca Air” diperkirakan masih akan terjadi dalam beberapa hari ke depan, khususnya di daerah pegunungan dan dataran tinggi. BMKG juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem lainnya, mengingat musim penghujan yang baru saja dimulai.