Anak Pertama dan Bungsu Lebih Rentan Terkena Kesehatan Mental

  • Bagikan
ilustrasi

RAKYATSULBAR.COM – Dalam konteks psikiatri, urutan kelahiran seseorang dapat mempengaruhi perkembangan psikologis dan kepribadian mereka. Dua jenis anak yang paling sering terkait dengan isu kesehatan mental adalah anak pertama dan anak bungsu. Berikut adalah ringkasan tentang bagaimana urutan kelahiran ini mempengaruhi kesehatan mental mereka.

Anak Pertama: Perfeksionisme dan Stres
Anak pertama sering diasosiasikan dengan sifat perfeksionis dan mandiri. Mereka biasanya didorong untuk menjadi contoh yang baik bagi adik-adiknya dan diharapkan untuk menjadi dewasa, matang, dan mapan secepat mungkin. Hal ini dapat meningkatkan tekanan internal dan stres karena mereka harus mencapai standar yang tinggi.

Sifat perfeksionis ini dapat membuat anak pertama kurang fleksibel dan lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan. Mereka sering khawatir tentang gagal dan salah langkah, yang dapat mempengaruhi kualitas hidup mereka secara mental. Selain itu, anak pertama juga cenderung memiliki IQ yang tinggi dan prestasi akademik yang baik, tetapi ini juga dapat meningkatkan ekspektasi diri dan tekanan untuk selalu berkinerja optimal.

Anak Bungsu: Gaya Hidup Manja dan Kurang Bertanggung Jawab
Di sisi lain, anak bungsu sering mengalami sindrom manja dan kurang bertanggung jawab. Mereka cenderung lebih bergantung pada orang lain dan sering mendapatkan perhatian yang berlebihan dari orang tua dan saudara-saudaranya yang lebih tua. Hal ini dapat membuat mereka kurang mandiri dan kurang mampu mengelola emosi sendiri.

Anak bungsu juga cenderung memiliki sifat manipulatif dan pencari perhatian. Mereka sering menggunakan strategi untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan dan dapat menjadi sangat emosional jika keinginan mereka tidak terpenuhi. Sikap ini dapat mempengaruhi hubungan sosial mereka dan membuat mereka kurang stabil secara mental.

  • Bagikan