RAKYATSULABAR.COM – Gangguan kepribadian adalah kondisi psikologis di mana seseorang memiliki pola pikir, perasaan, dan perilaku yang berbeda signifikan dari norma sosial dan bisa mengganggu kehidupan sehari-hari mereka atau orang lain. Gangguan ini sering kali berkembang pada masa remaja atau awal dewasa dan bisa bertahan dalam jangka waktu lama. Ada berbagai jenis gangguan kepribadian yang dapat memengaruhi cara seseorang berinteraksi dengan orang lain, mengatur emosi, dan menanggapi situasi.
Berikut beberapa jenis gangguan kepribadian:
- Gangguan Kepribadian Antisosial (Antisocial Personality Disorder – ASPD)
Orang dengan ASPD cenderung tidak memperhatikan aturan sosial, cenderung impulsif, manipulatif, dan sering melanggar hak orang lain tanpa merasa bersalah atau menyesal. - Gangguan Kepribadian Borderline (Borderline Personality Disorder – BPD)
Ciri utama BPD adalah emosi yang tidak stabil, ketakutan berlebihan terhadap penolakan, serta hubungan interpersonal yang intens dan tidak konsisten. Orang dengan BPD sering mengalami perubahan mood yang drastis. - Gangguan Kepribadian Narsistik (Narcissistic Personality Disorder – NPD)
Penderita NPD memiliki kebutuhan besar akan pujian dan perhatian, merasa superior, serta memiliki empati yang rendah terhadap orang lain. Mereka sering kali sangat sensitif terhadap kritik. - Gangguan Kepribadian Obsesif-Kompulsif (Obsessive-Compulsive Personality Disorder – OCPD)
Berbeda dari OCD, gangguan ini ditandai dengan keinginan kuat untuk keteraturan, kesempurnaan, dan kontrol yang berlebihan terhadap lingkungan atau orang lain. - Gangguan Kepribadian Paranoid
Orang dengan gangguan ini memiliki kecurigaan berlebihan terhadap orang lain, sering merasa bahwa orang lain memiliki niat buruk terhadap mereka, dan sering kali sulit mempercayai orang di sekitarnya. - Gangguan Kepribadian Skizoid
Penderita gangguan ini cenderung menarik diri dari interaksi sosial dan merasa tidak tertarik dengan hubungan emosional. Mereka mungkin terlihat sangat dingin atau apatis terhadap orang lain. - Gangguan Kepribadian Histrionik
Orang dengan gangguan ini sering mencari perhatian, memiliki emosi yang berlebihan, dan biasanya ingin selalu menjadi pusat perhatian. - Gangguan Kepribadian Avoidant
Seseorang dengan gangguan ini merasa sangat cemas dan sensitif terhadap penolakan atau kritik, cenderung menghindari interaksi sosial, dan sering merasa rendah diri.
Gangguan kepribadian bisa ditangani dengan terapi psikologis, seperti terapi kognitif perilaku (CBT) atau terapi dialektikal (DBT), yang membantu penderita memahami dan mengelola pola pikir atau perilaku yang merugikan. Dalam beberapa kasus, pengobatan juga mungkin diperlukan untuk mengelola gejala tertentu.