RAKYATSULBAR.COM – Jajanan viral Latiao, yang berasal dari Tiongkok, telah menjadi populer di kalangan masyarakat Indonesia, terutama di kalangan anak muda. Namun, produk ini dilarang beredar di Indonesia karena beberapa alasan yang berkaitan dengan kesehatan, keselamatan, dan regulasi pangan. Berikut ini adalah penjelasan lebih rinci mengenai larangan tersebut:
- Bahan Berbahaya
Salah satu alasan utama di balik pelarangan Latiao adalah adanya laporan mengenai penggunaan bahan-bahan yang berbahaya dalam produksinya. Beberapa jenis Latiao diketahui mengandung zat pewarna buatan, pengawet, dan bahan kimia yang tidak diizinkan. Misalnya, penggunaan zat pewarna yang tidak terdaftar atau berbahaya dapat mengakibatkan masalah kesehatan serius, seperti gangguan sistem saraf dan masalah pernapasan.
- Standar Keamanan Pangan
Pemerintah Indonesia melalui Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memiliki standar yang ketat terkait keamanan dan kualitas pangan yang beredar di pasaran. Produk makanan yang tidak memenuhi standar ini, baik dari segi kandungan gizi, kebersihan, dan keamanan, akan dilarang. Latiao telah terdeteksi tidak memenuhi standar ini, sehingga pemerintah mengambil tindakan untuk melindungi konsumen.
- Potensi Alergi dan Reaksi Negatif
Makanan yang mengandung bahan tambahan kimiawi berpotensi menimbulkan reaksi alergi pada sebagian orang. Bahan-bahan seperti pengawet dan pewarna buatan dapat menyebabkan reaksi yang tidak diinginkan, terutama pada individu yang memiliki sensitivitas atau alergi terhadap bahan-bahan tersebut. Dengan melarang produk ini, pemerintah bertujuan untuk mengurangi risiko kesehatan bagi konsumen, khususnya anak-anak yang lebih rentan terhadap alergi makanan.
- Pengawasan Terhadap Makanan Asing
Larangan terhadap Latiao juga merupakan bagian dari pengawasan yang lebih luas terhadap makanan asing yang masuk ke Indonesia. Pemerintah berkomitmen untuk memastikan bahwa semua produk yang beredar di dalam negeri aman untuk dikonsumsi. Dalam beberapa kasus, makanan dari luar negeri yang viral dapat menjadi tren cepat tetapi tidak selalu melalui proses pengujian dan pengawasan yang memadai, sehingga berisiko bagi kesehatan publik.
- Edukasi Masyarakat
Larangan ini juga bertujuan untuk mendidik masyarakat tentang pentingnya memilih makanan yang aman dan sehat. Dengan adanya pelarangan, diharapkan konsumen lebih berhati-hati dalam memilih jajanan, terutama yang viral dan tidak terjamin keamanannya.