MAMUJU, RAKYATSULBAR.COM — Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar), rilis hasil pertumbuhan ekonomi Sulawesi Barat (Sulbar) pad Triwulan III-2024, di aula lantai 2 Kantor BPS Sulbar, Selasa (5/11/24).
Dalam pres rilis tersebut dipimpin langsung oleh Kepala Bada Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) Tina Wahyufitri dan disampingi para pejabat BPS Sulbar.
Kepala BPS Sulbar Tina Wahyufitri, menyampaikan Perekonomian Sulawesi Barat (Sulbar) triwulan III-2024 yang diukur dengan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai 16,19 triliun rupiah, sedangkan atas dasar harga konstan 2010 mencapai 9,32 triliun rupiah.
Menurunya, Ekonomi Sulawesi Barat pada triwulan III-2024 mengalami pertumbuhan sebesar 2,16 persen jika dibanding dengan triwulan III-2023 (y-on-y).
“Peningkatan penciptaan nilai tambah terjadi pada sebagian besar kategori lapangan usaha. Sumber pertumbuhan ekonomi terbesar terjadi pada kategori perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor. Sementara dari sisi pengeluaran, sumber pertumbuhan ekonomi terbesar berasal dari komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga,”ujarnya.
Ia menambahkan, Ekonomi Sulbar pada triwulan III-2024 mengalami kontraksi sebesar 0,91 persen dibanding triwulan II-2024 (q-to-q).
“Jika ditinjau dari sisi lapangan usaha, sumber pertumbuhan ekonomi terbesar pada kategori informasi dan komunikasi. Jika ditinjau dari sisi pengeluaran, sumber pertumbuhan ekonomi terbesar yaitu komponen ekspor,”paparnya.
Diketahui, ekonomi Sulbar secara kumulatif pada triwulan III-2024 (kumulatif triwulan I hingga III tahun 2024) mengalami pertumbuhan sebesar 4,09 persen jika dibandingkan dengan kumulatif triwulan III-2023 (c-to-c).
Untuk skala regional di Kawasan Sulawesi Maluku Papua, pertumbuhan ekonomi tertinggi pada triwulan III-2024 secara y-on-y terjadi di Papua Barat sebesar 19,56 persen, disusul oleh Sulawesi Tengah sebesar 9,08 persen. Adapun Sulawesi Barat mengalami pertumbuhan sebesar 2,16 persen, menempati posisi kesembilan dari sepuluh provinsi. (*)