RAKYATSULBAR.COM – Kebijakan kenaikan harga tiket masuk Taman Nasional mulai 100 persen hingga 400 persen yang diatur dalam PP No. 36 Tahun 2024 menuai kritik dari Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI).
Ketua Pengurus Harian YLKI, Tulus Abadi, menilai kebijakan ini memberatkan konsumen dan bisa berdampak negatif pada minat masyarakat untuk berwisata. Hal itu dinilai kontraproduktif dengan upaya pemerintah meningkatkan jumlah wisatawan.
“Kenaikan itu jelas terlalu tinggi, dan bahkan bisa menjadi kebijakan yang kontra produktif,” kata Tulus Abadi kepada awak media, Jumat (1/11/2024).
“Masyarakat menjadi malas untuk melakukan perjalanan wisata, apalagi tiket pesawat saat ini juga cenderung mahal,” tambah dia.
Tulus juga menambahkan, pemerintah seharusnya memberi insentif untuk mendorong pariwisata, bukan justru menerapkan kebijakan yang membebani wisatawan.
“Kenaikan tarif yang cenderung ugal-ugalan adalah bentuk disinsentif,” kata Tulus.
Kebijakan baru ini juga tidak diiringi dengan jaminan peningkatan pelayanan atau fasilitas di lokasi wisata. Menurut YLKI peningkatan pelayanan merupakan hak konsumen yang harus dipenuhi, terutama jika tarif naik secara signifikan.
“Tidak ada jaminan adanya peningkatan pelayanan di lokasi wisata dan kebijakan kenaikan tarif yang mencapai 100-400 persen sebaiknya dibatalkan saja,” kata Tulus.
YLKI juga mengusulkan beberapa hal yang seharusnya diperhatikan dalam upaya meningkatkan kualitas fasilitas taman nasional, terutama dalam hal infrastruktur dan kenyamanan pengunjung. Menurut Tulus, pemerintah perlu memastikan keandalan infrastruktur, termasuk keamanan sarana bermain yang sudah terverifikasi, serta menjaga stabilitas harga makanan, minuman, dan oleh-oleh.
“Terlebih lagi, harga-harga makanan, minuman, dan oleh-oleh jangan sampai terlalu mahal, serta fasilitas seperti toilet dan musala yang bersih juga penting,” kata dia.
Masukan Kritik Wisatawan Menanggapi Kebijakan
Bukan itu saja, para wisatawan juga menanggapi perubahan kebijakan tersebut. Salah satu wisatawan yang kerap melakukan pendakian di berbagai Taman Nasional bernama Leonardo Juan (21 tahun) seorang warga Buaran, Jakarta Timur, yang mengungkapkan pandangannya kepada awak media via Whatsapp, Jumat (1/11/2024).
Menurutnya, keputusan pemerintah harus dihormati, terutama karena taman nasional berada di bawah naungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
“Hormati keputusan pemerintah, sebab taman nasional itu di bawah naungan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Jadi, sudah diputuskan, hormati putusan tersebut,” ujar Leonardo saat ditanya oleh media via Whatsapp, Jumat (1/11/2024).
Walaupun begitu, kebijakan ini ternyata tidak mengurangi minat Leonardo untuk mengunjungi taman nasional. Ia menganggap bahwa meskipun ada kenaikan harga, kunjungannya ke taman nasional tidak begitu sering sehingga dampaknya terhadap pengeluaran wisata masih tergolong minim.
“Tidak memengaruhi minat untuk berkunjung, karena pergi ke sana belum tentu dalam sebulan sekali atau seminggu sekali,” katanya.
Namun, Leonardo berharap kenaikan harga tiket ini dapat di ikuti dengan peningkatan kualitas fasilitas di taman nasional. Leonardo mengungkapkan, pengalaman terakhirnya di Taman Nasional Gunung Merbabu (TNGM) cukup memuaskan, tetapi ia menilai masih ada ruang untuk perbaikan.
“Terakhir kemarin ke TNG Merbabu, dengan harga lama serta fasilitas yang ada, bisa dikatakan cukup memadai bagi wisatawan, tapi tentu akan lebih baik lagi jika ada yang di perbaiki dan di tingkatkan,” tambahnya.
Lebih jauh, Leonardo menilai kenaikan tarif ini tidak berpengaruh besar pada anggaran wisata yang ia siapkan, mengingat harga tiket masuk terbaru yang masih relatif terjangkau dan Ia berharap adanya peningkatan pengalaman bagi pengunjung dengan tarif baru ini.
“Pastinya dengan kenaikan harga, pelayanan serta pengalaman yang diperoleh oleh pengunjung harus lebih baik,” kata Leonardo.
Dengan adanya kenaikan harga tiket ini, Leonardo berharap agar kualitas dan kelestarian taman nasional tetap terjaga, sekaligus memberikan kenyamanan yang lebih baik lagi bagi para pengunjung yang ingin menikmati keindahan alam di Indonesia.