RAKYATSULBAR.COM – Demi membangun sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan berkualitas, PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) turut berkontribusi melalui pendampingan program vokasi di bidang pendidikan.
Kontribusi yang diberikan Suzuki dengan menggandeng 111 guru dari 87 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang berasal dari beragam wilayah di Indonesia. Beberapa di antaranya seperti Jakarta, Jawa Barat, Yogyakarta, Bali, Kalimantan Selatan, dan Jambi.
Joshi Prasetya, Department Head of Strategic Planning PT SIS mengatakan, kolaborasi bersama SMK telah berlangsung selama 9 tahun terakhir. Harapannya, dapat menciptakan sinergi antara dunia pendidikan dan industri otomotif.
“Di tengah perkembangan teknologi maupun perubahan pasar kerja, keterampilan praktis serta pengetahuan terkait manufaktur menjadi sangat penting. Kami percaya vokasi adalah kunci menciptakan SDM berkualitas guna menghadapi tantangan masa depan,” ujar Joshi dalam keterangan resminya, Jumat (1/11/2024).
Lebih lanjut dia mengatakan, berkat meningkatkan kemampuan generasi muda, tidak hanya akan memperkuat ekonomi lokal, tetapi juga membangun pondasi kokoh menuju pertumbuhan nasional.
Dalam upaya mengatasi ketidakmerataan keterampilan pelajar kejuruan, Suzuki menggelar program “Suzuki Product and Technology Training & Suzuki Plant Tour for Vocational School Teacher”.
Program Vokasi ini mengajak para guru dari SMK mitra untuk mengunjungi pabrik Suzuki Cikarang, sejak 30 September hingga 8 Oktober 2024.
Kunjungan bertujuan memberikan wawasan langsung mengenai pengetahuan bahan baku, proses produksi komponen, hingga kendaraan utuh serta pemutakhiran pengetahuan teknologi terkini industri otomotif.
Usai mendapat pemaparan, diharapkan seluruh peserta dapat mengintegrasikan pengetahuan kepada materi belajar mengajar, sehingga bisa berdampak meningkatkan kompetensi siswa.
Dengan pembekalan keterampilan melalui vokasi, diharapkan tak sekadar meningkatkan peluang kerja bagi siswa, namun ikut mendorong untuk bisa berkontribusi pada inovasi dan produktivitas dalam berbagai sektor.
Sedangkan secara spesifik pada industri otomotif, kecepatan pemahaman tentang teknologi terbaru hingga banyaknya pengalaman praktik kerja sangat diperlukan agar tenaga kerja Indonesia dapat bersaing di kancah global.
Hariadi, Asst. to Aftersales Department Head of Service PT SIS menjelaskan, berbekal pengetahuan dari kegiatan kunjungan ini, diharapkan para guru dapat membekali siswa-siswi SMK dengan keterampilan sesuai kebutuhan industri, serta percaya diri menghadapi tantangan berikutnya.
“Melalui program vokasi, Suzuki Indonesia berharap dapat menciptakan tenaga pengajar kompeten dalam memahami teknologi terbaru terutama milik Suzuki guna mengatasi kesenjangan antara dunia pendidikan dan dunia kerja, sekaligus menghasilkan sinergi menguntungkan bagi kedua belah pihak,” kata Hariadi.