RAKYATSULBAR.COM – Thailand baru-baru ini memberlakukan larangan impor anggur Shine Muscat dari China akibat tingginya tingkat kontaminasi pestisida. Studi yang dilakukan oleh Dewan Konsumen Thailand (TCC) dan Jaringan Peringatan Pestisida Thailand (Thai-PAN) menunjukkan bahwa 23 dari 24 sampel anggur yang diuji memiliki residu pestisida yang melebihi batas hukum yang ditetapkan di Thailand.
Di antara bahan kimia berbahaya yang terdeteksi terdapat klorpirifos dan endrin aldehid, keduanya dilarang di Thailand karena potensi risiko kesehatan yang ditimbulkannya. Pengujian tersebut mencakup anggur yang dibeli dari berbagai lokasi di Bangkok dan menunjukkan bahwa banyak dari pestisida ini bersifat sistemik, sehingga dapat tetap berada di dalam buah dan sulit untuk dibersihkan.
Menanggapi temuan ini, pejabat setempat mendesak Badan Pengawas Makanan dan Obat (FDA) untuk mengambil tindakan hukum yang ketat terhadap importir anggur yang terkontaminasi. Konsumen juga disarankan untuk mencuci buah dengan teliti sebelum dikonsumsi. Setelah pengumuman publik mengenai kontaminasi, para pedagang di pasar melaporkan penurunan penjualan yang signifikan, dengan beberapa menawarkan diskon hingga 70% untuk menghabiskan stok mereka, yang mengakibatkan kerugian finansial yang besar.
Otoritas kini menyerukan perlunya peraturan dan langkah-langkah pelacakan yang lebih baik untuk produk buah impor, serta sistem peringatan cepat untuk menangani masalah keamanan pangan secara lebih efektif. Situasi ini menekankan pentingnya standar keamanan pangan yang ketat untuk melindungi konsumen dari potensi risiko kesehatan yang terkait dengan produk yang terkontaminasi.