RAKYATSULBAR.COM – Sebelum naik pesawat, pelaku perjalanan biasanya memperoleh boarding pass berisi beragam informasi, antara lain identitas, nomor penerbangan, dan nomor kursi di pesawat. Boarding pass bisa dalam bentuk fisik (kertas) dan digital.
Boarding pass digital biasanya menjadi andalan calon pelaku perjalanan yang tidak sempat mencetak boarding pass fisik di bandara, atau jika sudah melakukan check-in secara daring. Meski demikian, calon pelaku perjalanan tetap disarankan untuk mencetak boarding pass sebelum naik pesawat. Mengapa?
Kenapa sebaiknya mencetak boarding pass?
Dikutip dari laman Travel and Leisure, Selasa (29/10/2024), calon pelaku perjalanan disarankan mencetak boarding pass untuk berjaga-jaga apabila terjadi kesalahan atau gangguan pada ponsel mereka.
Terutama bagi yang melakukan penerbangan lanjutan, besar kemungkinan baterai ponsel akan habis dan berujung ponsel mati total karena lamanya waktu transit. Pertimbangan lainnya yaitu apabila bepergian ke luar negeri, petugas di perbatasan biasanya akan memeriksa boarding pass di pos keamanan.
Jika mencetak boarding pass fisik, akan lebih memudahkan menyerahkan versi kertas daripada boarding pass di ponsel. Memang tidak ada yang salah dengan boarding pass yang tersimpan di ponsel, tapi ada kalanya lebih praktis apabila menggunaan boarding pass versi kertas.
Mencetak boarding pass dapat menjadi alternatif aman karena tidak menutup kemungkinan ponselmu jatuh di bandara dan layar ponsel pecah. Alhasil, membuat kode QR pada boarding pass tidak bisa dipindai.
Menambahkan dari laman Lonely Planet, di beberapa negara ada pula yang memerlukan cap boarding pass pada pemeriksaan keamanan. Maka dari itu, sebaiknya calon penumpang mencetak boarding pass untuk berjaga-jaga.
Selain itu, tidak semua tempat terkoneksi internet dengan baik, termasuk di bandara. Guna meminimalisasi peluang boarding pass tidak bisa muncul karena kendala koneksi internet, sebaiknya cetaklah boarding pass setibanya di bandara.