Museum Keraton Kasepuhan Cirebon Pakai AI, Menarik Wisatawan

  • Bagikan
Tampilan Dalam CAVE AI LOTUS di Keraton Kasepuh, Cirebon (Sumber: Kemenparekraf)

RAKYATSULBAR.COM – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) berinovasi dalam meningkatkan daya tarik wisata budaya di Indonesia. Salah satu contohnya adalah peluncuran Museum CAVE Artificial Intelligence (AI) Lorong Waktu Sejarah (LOTUS) di Keraton Kasepuhan Cirebon. Kemenparekraf bekerja sama dengan Center of Excellence Smart Tourism and Hospitality, PT Grhayasa Nusacitra Estima, dan PT Curaweda Palagan Innotech.

Langkah ini bertujuan untuk memanfaatkan teknologi AI dalam memperkenalkan sejarah dan budaya Cirebon kepada wisatawan, sekaligus meningkatkan pengalaman mereka selama berkunjung.

Museum CAVE AI LOTUS di Keraton Kasepuhan Cirebon

Museum CAVE AI LOTUS ini menjadi daya tarik baru yang berperan dalam menyajikan sejarah melalui pengalaman virtual. Teknologi CAVE Automatic Virtual Environment di museum ini memungkinkan pengunjung seolah-olah berada dalam lorong waktu, menyaksikan berbagai momen sejarah yang dihidupkan kembali melalui kecerdasan buatan.

“Cirebon ini memiliki potensi wisata budaya yang kuat termasuk wisata alamnya. Tetapi, tidak boleh berhenti di sana karena kompetitor kita sudah bergerak cepat dengan memanfaatkan teknologi informasi,” kata Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf Hariyanto.

Keraton Kasepuhan Cirebon dipilih sebagai pilot project dalam penerapan teknologi AI di destinasi wisata heritage. Tujuan dari program ini adalah untuk memberikan pengalaman wisata yang lebih interaktif, edukatif, dan menarik bagi pengunjung, terutama bagi generasi muda.

Pangeran Patih Keraton Kasepuhan Cirebon, Muhammad Nusantara menyambut baik kolaborasi ini dan berharap bahwa Museum CAVE AI LOTUS dapat menjadi sarana edukasi yang bermanfaat bagi masyarakat. Selain itu, Sri Utari Widyastuti, Direktur Pengembangan Destinasi Kemenparekraf, menekankan pentingnya menciptakan daya tarik wisata yang berkelanjutan di destinasi heritage seperti keraton.

“Atraksi baru CAVE AI Museum ini menjadi penting karena memang Keraton Kasepuhan Cirebon ini menjadi sumber dari nilai-nilai budaya yang luar biasa, sehingga perlu kita kemas dengan teknologi agar menarik wisatawan,” ujar Utari.

CAVE AI LOTUS di Keraton Kasepuhan Cirebon.
CAVE AI LOTUS di Keraton Kasepuhan Cirebon (Sumber: Kemenparekraf)

Inisiatif ini juga didukung oleh CEO Curaweda, Azhar Muhammad Fuad, yang mengharapkan Museum CAVE AI LOTUS mampu memperkenalkan keraton sebagai bagian penting dari budaya Indonesia.

“Indonesia punya lebih dari 57 keraton, saatnya kita hadirkan superhero Indonesia dengan yang lebih akurat dengan AI,” kata dia

Melalui pemanfaatan AI ini, pengunjung dapat menikmati pengalaman yang mendalam dan terinspirasi untuk lebih memahami serta menghargai sejarah budaya Indonesia. Museum CAVE AI LOTUS di Keraton Kasepuhan Cirebon diharapkan dapat menjadi contoh bagi keraton lain di Indonesia dalam memanfaatkan teknologi untuk melestarikan budaya sekaligus menarik lebih banyak wisatawan.

Dengan kombinasi antara teknologi modern dan nilai sejarah, museum ini menawarkan cara baru yang interaktif dan imersif dalam memahami budaya lokal.

  • Bagikan