MAMUJU,RAKYATSULBAR.COM – Pagi itu menjadi saat – saat indah buat Magfirah. Siswa SMPN 1 Tapalang, Kabupaten Mamuju, Sulbar ini dapat memakai kostum ke sekolah yang tidak seperti biasa. Kali ini ia memakai baju adat daerah asal Papua.
Dengan warna dasar hitam dipadukan dengan rumbai pada bagian kepala dan pergelangan kaki dan tangan membuatnya terlihat sangat percaya diri. Garis putih yang melekat diwajah Maghfirah menambah kesan asli adat Papua dikenakan pada momen Sumpah Pemuda tahun ini.
Menurutnya ia mengenakan baju hasil pilihannya sendiri. Dirinya sangat senang dan bangga memakai pakaian adat dari Indonesia bagian timur itu. “Saya sendiri yang mau pakai,” singkat Fira dengan hobi pramuka itu kepada rakyatsulbar.com, Senin 28 Oktober 2024.
Memakai baju adat tidak hanya dilakukan oleh Fira, teman yang satu sekolah dengannya juga ikut merayakan semarak Sumpah Pemuda. Izzatunnisa yang duduk dibangku kelas delapan tak kalah dengan teman lainnya.
Ia mengenakan baju adat Mandar khas Sulawesi Barat, dengan warna merah dan sarung motif sa’be melekat kuat dikostum Izza hari itu. Dengan motif kotak sarung menambah nuansa keberagaman.
Izza sangat senang meski baju adat yang ia kenakan hasil kolaborasi dengan sang ibu. “Saya ikut memakai untuk upacara,” tuturnya.
Semangat sumpah pemuda berawal pada tanggal 28 Oktober tahun 1928 saat para pemuda seluruh Indonesia memiliki tekat yang sama untuk keluar dari belenggu penjajah.
“Sumpah pemuda lahir dari kesadaran pemuda seluruh Indonesia yang pada waktu itu dijajah bangsa Belanda,” ungkap Wakasek SMPN 1 Tapalang Amiruddin disela-sela amanatnya kala upacara pagi itu.
Pemuda Indonesia saat itu kata Amir berkumpul dan bersatu dibeberapa daerah. Mereka saling memberi semangat dan bahu membahu memiliki tekat yang kuat untuk kesatuan dan persatuan Bangsa Indonesia.
“Di Jawa pemuda dikenal dengan nama jong java, di Sumatera Jong Sumateranen Bond, dan pemuda sulawesi jong celebes. Mereka bersatu tak lain untuk Bangsa Indonesia,” paparnya.
Penulis: Ayub Kalapadang