MAKASSAR, RAKYATSULBAR.COM — Menjelang satu bulan pemilihan Wali Kota dan wakil Wali Kota Makassar 2024 untuk pilkada serentak. Pasangan calon (Paslon) Munafri Arifuddin-Aliyah Mustika Ilham (MULIA) diserang isu miring, Black Campaign (Kampanye hitam).
Dugaan kuat, Kampanye hitam yang disematkan pada calon Wali Kota Munafri Arifuddin, dikarenakan calon lain yang merasa iri dan tidak terima berbagai lembaga survei menempatkan elektabilitas dan popularitas pasangan calon MULIA tertinggi dibanding tiga rivalnya di Pilwali Makassar 2024.
Black Campaign tersebut disebar oleh oknum yang tidak bertanggung jawab lewat video berdurasi 1.32 detik. Pada intinya menyebar hoax dan fitnah menyerang keluarga Bosowa Group.
“Kami temukan bukti (black campaign), video berdurasi 1.32 detik yang memiliki muatan atau maksud dan tujuan untuk menjatuhkan elektabilitas dan popularitas pasangan nomor urut 01 MULIA di Pilwalkot Makassar 2024,” kata Tim hukum MULIA, Juhardi Joe, Kamis (24/10/24).
“Kami dari tim hukum MULIA akan buat laporan di Bawaslu hari ini (siang). Dan meminta APH menindak tegas oknum penyebar hoax dan fitnah pembuat dan penyebar video tersebut,” tambah Juhardi.
Ia berpandangan, tindakan pihak lain yang menyerang paslon MULIA secara hukum dikenakan dengan ketentuan undang-undang nomor 1 tahun 2015 tentang penetapan peraturan pemerintah pengganti undang-undang (perpu) dan undang-undang nomor 1 tahun 2024 tentang perubahan kedua undang -undang nomor 11 tahun 2008 tentang informasi dan transaksi elektronik.
“Dimana perbuatan yang menyerang nama baik, martabat dan Pribadi seseorang adalah perbuatan yang tentu dapat dipidana sehingga siapapun yang menyerang kehormatan dan nama baik seseorang melalui sistem elektronik membuat atau menyebarkan harusnya berhati-hati karena perbuatan tersebut dapat dipidana,” tegasnya.
Ia meyakini bahwa masyarakat kota Makassar cerdas dan paham mengenai segala bentuk black campaign, apalagi hanya untuk semata-mata menjatuhkan elektabilitas dan popularitas pasangan calon walikota Makassar, Munafri Arifuddin dan wakil walikota makassar Aliyah Mustika ilham (MULIA).
Juhardi Joe menduga bahwa alasan oknum membuat dan menyebarkan video black campaign terhadap pasangan MULIA adalah bentuk kepanikan dan kekuatiran karena melihat antusias masyarakat kota Makassar yang ingin dipimpin oleh Munafri Arifuddin dan Aliyah Mustika Ilham (MULIA) Periode lima tahun mendatang.
“Tentu yang membuat dan menyebarkan berita black campaign adalah diduga kuat karena frustasi melihat hasil lembaga survei lokal maupun nasional, dimana-mana mengunggulkan pasangan Munafri Arifuddin dan Aliyah Mustika Ilham (MULIA) tinggi. Ini membuat pihak lain merasa iri sehingga menyebar fitnah ke ruang publik,” tukasnya. (Yad)