MAMUJU,RAKYATSULBAR.COM — Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulawesi Barat kolaborasi dengan Kwartir Cabang (Kwarcab) Pramuka Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar) menyelenggarakan Kemah Cinta Bangga Paham (CBP) Rupiah di Kompleks Rumah Adat Mamuju, Kamis (24/10/14).
Kemah CBP Rupiah tersebut dilaksanakan selama tiga hari. Adapun peserta yang ikut dalam kegiatan tersebut sekitar 300 orang siswa mulai dari SD, SMP dan SMA se-Kabupaten Mamuju.
Kepala Perwakilan BI Sulbar, Gunawan Purbowo, saat ditemui usai melakukan pembukaan mengatakan, Kemah BCP Rupiah yang berkolaborasi dengan gerakan pramuka bertujuan untuk mengedukasi anak sejak dini terkait dengan Cinta Bangga Paham Rupiah.
“Salah satu tantangan di kita tentu bagaimana mengantisipasi uang palsu. Kalau sebelumnya kita hanya fokus edukasi uang palsunya, ini kita perluas kaitannya dengan edukasi BCP Rupiah,” ujar Gunawan.
Ia menyampaikan, nanti di Cinta itu ada mengenali, menjaga dan merawat. Dengan mengenali uang rupiah, maka otomatis akan mudah mengetahui mana uang rupiah yang asli dan mana yang palsu.
Menurutnya, peserta juga diberikan pemahaman untuk mengenali uang palsu, tetapi juga bagaimana rupiah itu dirawat dan dijaga, sehingga lebih awet dan lebih layak yang mencerminkan simbol kedaulatan negara Indonesia.
Jadi sebagai simbol kedaulatan negara, rupiah harus digunakan di Indonesia sebagai satu-satu uang yang sah. Apalagi saat ini ada berbagai macam transaksi seperti bitcoin dan sebagainya.
Oleh sebab itu kita harus tekankan bahwa rupiah itu alat pembayaran satu-satunya sah di Indonesia.
“Kemudian paham, ini kaitannya dengan rupiah untuk transaksi dan juga kaitan dengan digitalisasi dan juga inflasi. Itu yang nanti akan di sharing dengan adek-adek pramuka sedari dini. Ini yang kita lakukan,” tambah Gunawan.
Menurutnya, Pramuka itukan mengajarkan kadernya untuk mencintai Indonesia utamanya, dan yang terpenting adalah mengamalkannya kepada masyarakat.
Dan itu sejalan dengan BI, bahwa rupiah bagian dari Indonesia maka cinta Indonesia sama dengan cinta rupiah dan itu juga harus disebarluaskan di lingkungan, masyarakat, tetangga, keluarga dan sebagainya.
“Mereka tentu sebagai anak pramuka akan sharing ke teman, keluarga, lingkungan terdekat mereka. Mereka inikan masih panjang perjalanan, jadi kita berharap mereka nantinya menjadi generasi yang ilmunya kuat di pramuka sekaligus juga lebih paham berkaitan dengan rupiah,” ujarnya.
Sementara itu, Abd. Sahid Pattoeng, saat ditemui mengucapkan berterima kasih kepada BI yang sudah menjadi partner dan sponsor tunggal pada kegiatan Kemah CBP Rupiah kepada Kwarcab Mamuju.
“Kolaborasi ini baru pertama kali dilakukan di Sulbar, bahkan di Indonesia. Kegiatan ini dilakukan untuk bagaimana anak didik kita mencintai rupiah. Karena dengan mencintai rupiah, tentu nilai patriotisme anak didik pramuka semakin kuat,” ujar Sahid.
Selain itu, bangga menjadi warga Indonesia dan menggunakan rupiah dengan baik. Karena memang saat ini banyak sekali didengar beredar uang palsu sehingga perlu dilakukan edukasi untuk anak-anak supaya betul-betul paham dan bisa membedakan uang rupiah palsu dan uang rupiah asli dan menggunakannya dengan baik.
“Itu yang menjadi tujuan utama kita, terutama bagaimana anak pramuka kita bisa mencintai, memahami dan bangga memiliki rupiah selaku warga negara Indonesia,” tambah Sahid.
“Dengan adanya kegiatan CBP Rupiah ini, kami sangat berharap siswa pramuka menjadi ujung tombak mensosialisasikan rupiah kepada masyarakat, khususnya keluarga dan lingkungan sekitar mereka di Kabupaten Mamuju,” pungkas Sahid. (Sudiman)