MAKASSAR, RAKYATSULBAR.COM — Pada tanggal 19 Oktober 2024, sebuah Focus Group Discussion (FGD) bertema “Teknologi pengelolaan kandang ayam tertutup” digelar di Luwu Meeting Room, lantai 2, Novotel Makassar Grand Shayla City Center.
Acara ini dibuka oleh Direktur Politeknik Bosowa, Dr. Ridwan, S.T., M.Si., dan menghadirkan sejumlah narasumber penting, di antaranya Kepala Dinas Peternakan dan Perkebunan Kabupaten Gowa, Bapak Muhammad Chaerul Aswar, S.Pt., serta perwakilan dari PT. Charoon Pokphand, Bapak Ir. Sopyan Haris, S.Pt., M.M., IPU., ASEAN Eng.
Hadir pula dalam acara ini Kepala PT. Bintang Sejahtera Bersama (BSB), Bapak Abdul Kadir, serta para akademisi dan peneliti dari Politeknik Bosowa, seperti tim inovokasi yang dipimpin oleh Dr. Ir. Isminarti, S.T., M.T. bersama anggota peneliti lainnya, di antaranya Alang Sunding, SST., M.T., Ir. Irvawansyah, S.Pd., M.Pd., Riska Veronika, S.ST., M.Par., Muhammad Ali Chandra, S.ST., serta mahasiswa dari berbagai program studi seperti Teknik Mekatronika, Perawatan dan Perbaikan Mesin, Teknik Listrik, dan Perhotelan.
Dalam FGD ini, diskusi berlangsung sangat dinamis, berfokus pada teknologi yang dapat membantu peternak ayam broiler.
Sebagaimana dijelaskan oleh Kepala Dinas Peternakan dan Perkebunan Kabupaten Gowa, ayam broiler merupakan unggas komersial yang dapat menghasilkan daging dalam waktu singkat.
“Keberhasilan dalam beternak ayam bergantung pada tiga unsur utama, yaitu manajemen (pengelolaan), breeding (bibit), dan feeding (pakan),”terangnya.
Perwakilan dari Politeknik Bosowa, khususnya dari program studi Teknik Mekatronika, memaparkan bagaimana teknologi dapat berkontribusi dalam meningkatkan sistem sirkulasi udara, terutama melalui pengendalian blower di kandang ayam tertutup.
Tim peneliti juga menjelaskan inovasi manajemen sekam dengan menggunakan probiotik yang dicampur dengan M4, gula merah, dan air sebagaimana dijelaskan oleh narasumber.
Proses ini melibatkan pembalikan kotoran dan penyemprotan probiotik yang dapat mengurangi kadar amoniak dalam kandang, suatu tugas yang dapat diotomatisasi dengan robot.
Narasumber dari PT. Charoon Pokphand, Sopyan Haris, juga menekankan pentingnya ventilasi dalam pengelolaan kandang ayam tertutup.
Ia menjelaskan, di dunia ayam ada juga disebut broiler modern dimana ayam bertumbuh secara cepat dan lebih efisien dalam mengkonversi apa yang dimakan untuk menghasilkan berat maksimal menyesuikan perkembangan kinetik ayam modern sehingga dibutuhkan teknologi sistem ventilasi yang terkontrol dan dapat dihitung menggunakan rumus v=Emc, dan ini membuka peluang bagi pengembangan teknologi kontrol ventilasi yang lebih canggih. (*)