MAKASSAR, RAKYATSULBAR.COM – Ketua Umum PB As-Adiyah Sengkang Prof Nasaruddin Umar bakal menghadiri pelantikan Mukernas dewan pengurus pusat ikatan alumni dan keluarga As-Adiyah (DPP-IKAKAS) 2024-2019 di Hotel Claro, Jumat (18/10/24).
Ketua Panitia, Sultan Tajang menuturkan, sekira 500 keluarga As-Adiyah se-Indonesia menjadi suksesi giat itu. Persiapan perhelatannya pun sudah terbilang rampung.
Apalagi kegiatan itu sudah dirancang sejak agustus lalu. Suksesnya kegiatan itu tentu saja menjadi harapan dari semua pihak yang terlibat didalamnya.
“Jauh hari kami sudah siapkan dengan matang persiapan kegiatan ini,” tuturnya.
Ia membeberkan, setiap kader memberikan kontribusi terbaiknya baik itu dari segi sumbangan pikiran, tenaga, dan dana karena kegiatan ini adalah pertama kalinya diadakan pelantikan dan mukernas IKAKAS secara besar-besaran.
“Spirit dan dukungan dari para Gurutta adalah modal dasar kami membangun solidaritas mengawal kegiatan pelantikan dan mukernas DPP-IKAKAS, apalagi kali ini akan dihadiri oleh Imam Besar Masjid Istiqlal Anregurutta Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, MA yang juga selaku Ketua Umum PP Pontren As’adiyah, Ketua Yayasan Pondok Pesantren As’adiyah, Gurutta H. Bunyamin M. Yapid, Lc., MA. akan hadir juga dalam kegiatan ini,” tukas Sultan Tajang.
Sekjend-DPP IKAKAS, Prof.H.Andi Marjuni menyampaikan kegiatan juga akan menjadi ajang penguatan persaudaraan sesama alumni As-Adiyah dari berbagai profesi.
“Ini kan bisa konsolidasi alumni seluruh Indonesia dan saling mensupport sesama kader dalam berbagai profesi,” ujarnya.
Ia membeberkan, bahwa Pondok Pesantren As’adiyah berdiri pada tahun 1930 adalah pondok pesantren tertua di Sulawesi Selatan yang terletak di tengah-tengah ibu kota Kabupaten Wajo, berjarak sekitar 200 km dari Makassar, ibu kota Provinsi Sulawesi Selatan. Didirikan pertama kali oleh seorang ulama Bugis yang lahir dan besar di Makkah, Arab Saudi, yakni Anregurutta KH. Muhammad As’ad atau lebih dikenal sebagai Anregurutta Puang Haji Sade.
“Sejak berdiri Pondok Pesantren As’adiyah sudah memiliki kurang lebih 500 Cabang dan banyak mencetak ulama ternama, membuat Wajo digelari sebagai Kota santri,” kuncinya. (*)