RAKYATSULBAR.COM – Secara umum, olahraga adalah aktivitas fisik yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan dan kebugaran tubuh.
Melakukan olahraga diketahui dapat meningkatkan kesehatan otak, mengelola berat badan, mengurangi risiko penyakit, hingga memperkuat tulang dan otot. Namun, apa yang terjadi jika Anda rutin berolahraga namun memiliki pola makan yang buruk dan tidak sehat?
Misalnya, Anda adalah seseorang yang rutin berlari setiap hari, tetapi juga rutin mengonsumsi makanan cepat saji atau makanan tidak sehat lainnya
Beberapa orang mungkin menganggap bahwa mereka bebas mengonsumsi makanan apa pun karena rutin berolahraga. Sayangnya, berolahraga rutin namun tidak memperhatikan pola makan sehat bisa berdampak buruk bagi kesehatan.
Inilah Risiko Olahraga Tanpa Memperhatikan Pola Makan
Rutin olahraga tidak dapat sepenuhnya membalikkan dampak pola makan yang buruk. Anda bisa saja memiliki tubuh yang terlihat ideal, tetap tidak sehat. “Skinny fat” adalah istilah tidak resmi yang digunakan di media sosial untuk menggambarkan seseorang yang terlihat langsing namun memiliki persentase lemak tubuh yang tinggi. Dilansir dari CNN internasional, orang yang sering berolahraga mungkin memiliki sedikit lemak subkutan (lemak di bawah kulit yang mudah terjepit) tetapi banyak lemak visceral.
Lapisan lemak visceral ini kurang terlihat, karena ia membungkus organ Anda. Jenis lemak ini lebih berbahaya daripada lapisan lemak luar yang Anda lihat. Penumpukan lemak visceral karena pola makan buruk, seperti mengonsumsi makanan olahan yang tinggi gula, garam, dan karbohidrat, diketahui dapat menimbulkan risiko yang sama seperti penderita obesitas. Selain itu, sebagian besar lemak visceral yang beredar ke seluruh tubuh dapat menyebabkan arteri mengeras dan menyempit, kondisi yang dikenal sebagai aterosklerosis.
Penyumbatan ini menghentikan aliran darah ke seluruh jaringan tubuh dan meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke. Mengabaikan pola makan sehat meski rutin berolahraga juga menyebabkan peningkatan risiko kematian dini. Mengutip sebuah studi yang diterbitkan pada Jurnal PubMed National Library of Medicine NIH, penelitian dilakukan untuk mengamati dampak aktivitas fisik dan kualitas pola makan.
Penelitian tersebut menguji hubungan independen dan interaktif antara aktivitas fisik dan pola makan dengan semua penyebab, penyakit kardiovaskular (CVD) dan aktivitas fisik, pola makan, serta kematian akibat kanker adipositas (PDAR). Hasilnya, mereka yang rutin berolahraga tetapi makan sembarangan memiliki risiko kematian lebih besar dibandingkan dengan orang yang berolahraga dan memilih pola makan yang sehat. Mematuhi pola makan berkualitas dan aktivitas fisik yang cukup, penting untuk secara optimal mengurangi risiko kematian akibat semua penyebab, CVD, dan kanker PDAR.