“Zero-Waste Cooking” Menuju Keberlanjutan di Dunia Kuliner

  • Bagikan
ilustrasi

RAKYATSULBAR.COM – Zero waste cooking adalah pendekatan memasak yang bertujuan meminimalkan limbah makanan dengan cara:

  1. Menggunakan Semua Bagian: Memanfaatkan seluruh bagian bahan makanan, seperti kulit dan batang.
  2. Penyimpanan Efisien: Mengelola penyimpanan agar bahan tetap segar lebih lama.
  3. Mengolah Sisa Makanan: Mengubah sisa makanan menjadi hidangan baru.
  4. Belanja Bijak: Membeli hanya yang diperlukan dan merencanakan menu.
  5. Komposting: Mengomposkan sisa makanan yang tidak terpakai.

Dengan bertujuan mengurangi limbah, mereka berusaha untuk memanfaatkan semua bagian dari bahan makanan yang tersedia. Misalnya, daun dan batang sayuran yang biasanya dibuang kini digunakan dalam kaldu, sementara kulit buah bisa diolah menjadi selai atau kompos.

Tren ini tidak hanya memberikan manfaat lingkungan, tetapi juga menciptakan peluang untuk inovasi kuliner.

Banyak chef mulai mengeksplorasi cara baru untuk mengolah bahan yang biasanya terabaikan, menciptakan menu yang lebih beragam dan menarik.

Beberapa restoran bahkan mengajak pelanggan untuk berpartisipasi dalam program pengurangan limbah, misalnya dengan membawa wadah sendiri untuk makanan take away, yang sekaligus mendidik mereka tentang pentingnya keberlanjutan dalam konsumsi makanan.

Selain itu, pengaruh dari kebijakan pemerintah dan organisasi lingkungan juga mendorong restoran untuk berkomitmen pada praktik ramah lingkungan ini.

Dengan semakin banyaknya konsumen yang peduli pada keberlanjutan, restoran yang menerapkan prinsip zero-waste cooking semakin diminati.

  • Bagikan