Restoran-restoran di Eropa juga mulai memadukan hidangan Indonesia dengan pendekatan kuliner lokal, seperti menyajikan rendang dalam bentuk burger atau menghidangkan sate sebagai tapas, yang membuat kuliner Nusantara lebih mudah diterima di lidah internasional. Selain itu, food festival yang diselenggarakan oleh kedutaan besar Indonesia di berbagai negara Eropa juga membantu memperkenalkan kuliner ini ke khalayak yang lebih luas.
Beberapa chef ternama dunia bahkan turut mempromosikan rendang dan sate. Gordon Ramsay, seorang koki selebriti yang terkenal dengan program televisi kulinernya, pernah menyebut rendang sebagai salah satu hidangan daging terbaik yang pernah ia cicipi. Dalam salah satu episodenya di Asia, Ramsay mengunjungi Indonesia dan belajar langsung dari para koki lokal tentang cara membuat rendang. Pengakuan dari koki sekelas Ramsay tentu saja membantu meningkatkan profil hidangan ini di kancah internasional.
Perkembangan ini tidak hanya berkontribusi terhadap diplomasi kuliner Indonesia, tetapi juga membuka peluang ekonomi yang signifikan bagi pengusaha makanan Indonesia di luar negeri.
Banyak pengusaha restoran yang mulai mendirikan bisnis di Eropa, khususnya di sektor makanan cepat saji dan restoran kelas menengah atas yang menampilkan menu-menu otentik Indonesia. Tidak hanya itu, produk-produk bumbu siap pakai untuk rendang dan sate kini juga mulai diekspor ke berbagai negara, memberikan kemudahan bagi konsumen di luar negeri yang ingin memasak hidangan Indonesia di rumah.
Dengan semakin populernya rendang dan sate di Eropa, diharapkan tren ini dapat terus berlanjut, sehingga lebih banyak kuliner Indonesia lainnya, seperti gado-gado, nasi goreng, dan tempe, juga bisa mendunia.
Sebagai bagian dari strategi diplomasi budaya, kuliner Indonesia diharapkan menjadi pintu masuk bagi masyarakat global untuk lebih mengenal kekayaan budaya, tradisi, dan sejarah Indonesia.
Melalui makanan, Indonesia dapat terus memperkenalkan identitasnya ke dunia, serta memanfaatkan peluang ekonomi dan budaya yang semakin terbuka di era globalisasi ini.
Kuliner nusantara, dengan keanekaragamannya, memiliki potensi besar untuk menjadi salah satu kekuatan utama yang memperkuat citra Indonesia di mata dunia.
