MAMUJU, RAKYATSULBAR.COM- Ketua DPC Partai Perindo Kabupaten Mamuju, Rustam, yang juga tim pemenangan Pasangan Bupati dan Wakil Bupati Mamuju Nomor urut 2 Ado-Damris, angkat bicara soal sejumlah program kandidatnya.
Rustam menyebut, program pendidikan dan kesehatan yang dibuat dalam Mamuju Baru lebih terarah dan tidak anomali. Sebab konsep beasiswa yang diusung Ado-Damris, akan menyasar anak-anak tidak mampu dan anak berprestasi.
Rancangan itu dinilai lebih masuk akal dan tidak akan salah sasaran seperti penerima beasiswa yang lalu.
Selain itu, Rustam mengatakan, Ado-Damris akan menyusun Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) untuk membuat kelas pintar di jenjang pendidikan sederajat seperti Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).
“Jadi program ini akan menyusun RKAS BOS secara benar dan terukur. Sehingga dana bos dapat dinikmati oleh siswa SD dan SMP secara baik sesuai acuan Kementerian. Bukan lagi salah sasaran,” kata Rustam, Selasa (8/10/24).
Di bidang kesehatan, Rustam menyebut program “Mamuju Baru” nantinya akan menyusun Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) lebih optimal serta tepat sasaran.
Pemberian insentif bagi tenaga kesehatan, seperti profesi Farmasi, Apoteker, perawat, dokter, dan Ahli Kesehatan lain disebut bisa membuat pelayanan optimal.
Selain itu, menurut polisi Perindo ini, keberadaan RSUD Mamuju juga harus dimaksimalkan. Terutama untuk sebagai sumber pendapatan daerah yang dinilai saat ini sepi dari pasien klaim BPJS.
Dia menyayangkan kondisi RSUD Mamuju saat ini telah sepi dari pasien rujukan BPJS. Padahal kata Rustam, andai diberi akses lebih baik, akan mendongkrak pendapatan daerah.
“Pencermatan BOK itu kunci utama, selain itu perlu juga dorongan agar RSUD Mamuju ditingkat untuk menerima klaim BPJS, karena itu pendapatan daerah. Selama ini RSUD Mamuju tidak seperti biasanya kini agak sepi terutama pasien klaim BPJS,” ungkap Rustam.
Rustam menilai, selama ini realisasi dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) kurang menyentuh akar masalah.
Untuk itu kata Rustam, di Program Mamuju Baru nantinya. Mereka akan membagi setiap kegiatan APBD dan APBN. Hal itu disebut akan membuat pembangunan lebih maksimal dan tidak asal klaim program nasional.
“Kami akan membedakan mana program APBD melalui DAU dan program pusat melalui DAK, kita jangan selalu mengklaim program pada hal nyata hal itu adalah program pusat dari kementerian,” ujarnya. (*)