Ciptakan Demokrasi Bermartabat , Muhammadiyah Makassar Minta Warga Tolak Politik Uang

  • Bagikan

MAKASSAR, RAKYATSULBAR.COM —  Warga Muhammadiyah Kota Makassar diminta untuk selalu menolak politik uang menjelang Pilkada serentak 2024. Warga Muhammadiyah diminta untuk selalu menjaga harkat dan martabat.

“Muhammadiyah itu selalu menjaga harga diri, menjaga image, bagaimana masyarakat Muhammadiyah khususnya, masyarakat yang senantiasa jujur, menjaga kejujuran, menjaga harkat, menjaga martabat, menjaga kehormatan,” kata Wakil Ketua PD Muhammadiyah Kota Makassar Sudirman , Kamis (3/10/24).

Sudirman menuturkan Muhammadiyah senantiasa mengedepankan Pilkada jujur, baik dari segi pelaksanaannya maupun calon kepala daerahnya. Menurutnya, seluruh pihak mesti saling menjaga dan mengingatkan agar tidak terjebak dengan politik uang.

“Bagaimana kita saling menjaga dan jangan sampai kita ada yang terjebak, jangan sampai terjebak dengan money politics,” ujarnya.

Dia mengaku pihaknya terus berupaya mengedukasi warga tentang kejujuran dalam Pilkada. Edukasi tersebut disampaikan melalui kajian-kajian keagamaan Muhammadiyah.

“Kita edukasi masyarakat untuk berpikir secara jernih, berpikir panjang jangan mau dibeli suara itu, tetapi kehormatan yang lebih penting martabat, kejujuran menghindari money politics,” ujarnya.

Sudirman menegaskan dalam hukum Islam, siapapun yang terlibat aktivitas sogok-menyogok, keduanya masuk neraka. Dia juga menyinggung jika Pilkada adalah cara memilih pemimpin.

“Siapapun yang terpilih, dari golongan mana pun, kita selalu mengedepankan kepentingan bersama,”ujarnya.  

Menurutnya, Muhammadiyah tidak pernah mengimbau warganya memilih salah satu calon tertentu, melainkan hanya menyampaikan kriteria yang sesuai ajaran Islam. Mereka membebaskan warganya untuk menentukan pilihannya sendiri.

“(Kriteria pemimpin) menurut Qur’an dan hadits itu adalah yang kuat, yang amanah itu. Kuat dalam hal ini bisa memimpin dalam sektor mana dia berada. Tidak bisa ditawar adalah kejujurannya, bagaimana dia menjadi amanah dalam mengayomi bangsa di mana pun sektornya, apakah dia tingkat provinsi atau daerah,” jelasnya. (*)

  • Bagikan