MAKASSAR, RAKYATSULBAR.COM — Krisis air bersih yang kini mengancam Kota Makassar terus menjadi perhatian serius pasangan calon Walikota dan Wakil Wali Kota, Munafri Arifuddin dan Aliyah Mustika Ilham (Appi-Aliyah).
Pasangan bertagline MULIA itu secara konsisten bergerak menyalurkan bantuan air bersih kepada warga terdampak di berbagai wilayah.
“Hingga per hari ini, Kamis (26/9/24) kami telah mendistribusikan sebanyak 115.000 liter (115 Ton) air bersih ke 24 kelurahan di 7 kecamatan,” jelas calon Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin.
Setiap hari, tim Appi-Aliyah telah menyalurkan hingga 15 ton air bersih untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang sangat mendesak.
“Kami turun setiap hari dengan menyalurkan 15 ton air bersih. Ini adalah pertolongan pertama karena situasinya sangat mendesak dan kemanusiaan menjadi prioritas,” tuturnya.
Ketua Partai Golkar Makassar itu juga mempertanyakan peran pemerintah dalam menangani krisis ini.
Menurutnya, pemerintah semestinya lebih aktif dalam memberikan solusi konkret bagi masyarakat yang terdampak.
Apalagi krisis air bersih di Kota Makassar ini selalu menjadi persoalan serius setiap tahunnya.
“Mana peran pemerintah untuk turun langsung melihat bahwa ada masyarakat di Makassar yang kekurangan air bersih, padahal ini adalah kebutuhan dasar yang harus dipenuhi,” tambahnya.
Masyarakat merespon positif langkah ini, mengingat bantuan air bersih sangat dibutuhkan di tengah krisis.
“Alhamdulillah, respon masyarakat sangat baik, karena memang ini sangat dibutuhkan,” ungkapnya.
Terkait solusi jangka panjang, Munafri mengungkapkan bahwa dirinya telah menyiapkan sejumlah rencana strategis.
“Ke depan, ada beberapa hal yang akan kami lakukan. Pertama, kami akan membangun beberapa sumur bor dengan kualitas air yang baik,” ujarnya.
Kedua, kata Appi, menambah kolam-kolam penjernihan air. Jangka panjangnya, mereka akan membangun instalasi baru di daerah sungai di wilayah utara dan selatan kota.
Meski demikian, ipar Waketum DPP Golkar Erwin Aksa itu menekankan bahwa apa yang dilakukan saat ini hanyalah bantuan sementara.
“Apa yang kami lakukan hari ini bukanlah solusi, tetapi bentuk kepedulian dan bantuan semata. Ini hanya bagian dari komitmen kami kepada masyarakat untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka,” tutupnya.
Olehnya, dengan krisis air yang terus berlanjut, perhatian terhadap penyelesaian jangka panjang semakin mendesak.
Diketahui, satu bulan terakhir ini, ketersediaan air bersih semakin menipis, hal itu membuat masyarakat resah, apalagi air menjadi kebutuhan primer masyarakat. (Yad)