PKM UMI Gelar Pelatihan Sadar Wisata di Wisata Rammang-Rammang Menuju Kearifan Lokal

  • Bagikan

MAKASSAR, RAKYATSULBAR.COM – Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Universitas Muslim Indonesia (UMI) melaksanakan kegiatan pelatihan Sadar Wisata kepada kelompok Masyarakat Sadar Wisata Desa Wisata Rammang-Rammang, Kabupaten Maros, beberapa waktu lalu.

Tim PkM UMI ini terdiri dari Dr. Kasma F. Amin dari Fakultas Sastra (Ketua) Dr. Harlina Usman, M.Si dari Fakultas Perikanan dan Dr Muliadi dari Fakultas Sastra (Anggota) serta mahasiswa pendamping MBKM hingga 2 orang alumni.

Tim ini melakukan penyuluhan dan pendampingan kepada Masyarakat tentang persiapan mental masyarakat menghadapi tantangan dan permasalahan menyambut kunjungan wisatawan di Desa Wisata Rammang-Rammang.

Dr Kasma, menyebutkan, saat survei awal di Desa WIsata Rammang-Rammag yang dilakukan oleh tim ditemukan permasalahan tentang mental masyarakat yang sangat rendah dalam menghadapi pasang surut pengunjung desa wisata.

“Hal itu mulai menurun sejak kejadian Covid-19 tahun kemarin. Rendahnya keterampilan masyarakat dalam memanfaatkan sumber daya alam lokal juga menjadi permasalahan mitra sehingga sulit mendapatkan oleh-oleh khas desa wisata Rammang-Rammang,” jelasnya.

Lebih jauh dijelaskan Dr. Kasma, potensi sumber daya alam yang menjadi andalan di Desa Rammang-Rammang yaitu selain keindahan alam berupa sungai dan gua kart yang indah juga terdapat sumber daya alam yang melimpah.

“Seperti ikan bandeng, nila, dan bebek serta pohon nipah sepanjang sungai yang dapat dibuat berbagai jenis keterampilan,” ungkapnya.

Tim PKM 2024 dari UMI Makassar hadir untuk melatih Kelompok Masyarakat Desa Wisata untuk siap menghadapi wisatawan dan mampu memanfaatkan sumber daya alam lokal.

“Ibu-ibu di latih untuk mengolah ikan bandeng dan nila untuk oleh-oleh khas daerah wisata Rammang-Rammang menjadi Juku Kambu khas wisata Rammang-Rammang,” katanya.

Untuk menjadi kemasan oleh-oleh khas maka ibu-ibu dilatih terampil untuk membuat kemasan produk dari daun nipah.

Hal ini dimaksudkan agar masyarakat arif memanfaatkan sumber daya alam lokal untuk kelestarian alam dengan tidak menggunakan plastic sebagai kemasan oleh-oleh.

Selain menarik tampilannya juga pada umumnya pembeli juga tertari dengan oleh-oleh khas yang berbasis kearifan lokal. Apalagi Desa Wisata Rammang-Rammang masuk dalam desa wisata yang dilindungi oleh UNESCO karena keindahan alamnya.

“Yaitu batu kart dan Sungai-sungai sepanjang alurnya ditumbuhi nipah sehingga perlu pengetahuan Masyarakat untuk memanfaatkan dan melindungi desa mereka,” tuturnya.

Kegiatan pelatihan dilaksanakan di Gua Café Rammang-Rammang diikuti oleh 25 orang terdiri dari kelompok ibu-ibu dari POKDARWIS dan remaja sadar wisata dan mahasiswa pendamping MBKM.

Diakhir pelatihan tim PKM mengadakan evaluasi kegiatan dengan uji coba kemampuan ibu-ibu membuat juku kambu dan kemasan oleh-0leh khas dari daun nipah serta melatih mengaplikasikan tegnologi penunjang kegiatan.

Hasil evaluasi menunjukkan antusias ibu-ibu yang sangat tinggi untuk melanjutkan usaha pembuatan Juku Kambu dan terlihat mahir untuk melakukan proses produksi. Diakhir kegiatan tim diberikan hadiah peralatan produksi untuk selanjutnya mereka dapat mengembangkan usaha guna menunjang Desa Wisata Ramang-Rammang menuju Desa Wisata Mandiri berkearifan lokal. (*)

  • Bagikan