MAMUJU, RAKYATSUBAR.COM — Bidang Pendidikan Madrasah Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Barat terus berinovasi dalam memaksimalkan potensi anak didik di Sulawesu Barat melalui Kurikulum Merdeka Belajar.
Salah satunya dengan upaya pengembangan sumber daya guru melalui metode profesioal learning.
Hal tersebut disampaikan Kepala Bidang Pendidikan Madrasah, H. Misbahuddin dalam arahannya saat menjadi pembina apel (11/6/24).
Ia menjelaskan bahwa saat ini bidang madrasah bersama MAN 1 Mamuju dan MTsN 1 Mamuju telah merampungkan metode pengembangan konpetensi guru dengan model profesional learning.
“Ini adalah sebuah model pengemvangan sumber daya guru dengan membuat kelompok kerja di setiap bidang studi,” ujar Misbahuddin.
Jelasnya lebih lanjut bahwa kelompok tersebut akan menganalisis data setiap siswa, mulai dari ulangan harian, semester, asesmen kompetensi madrasah, asesmen berbasis komputer, pengamatan harian perilaku siswa, cara belajar siswa, dan termasuk kecenderungan siswa. Lalu semua data siswa itu akan diolah dan dianalisis, kemudian guru tersebut membuat program pembelajaran sesuai karakter anak didik.
“Inilah satu bagian dari kurikukum merdeka, mengakomodir potensi dan kecerdasan semua anak,” pungkasnya.
“Jadi pada dasarnya tidak ada manusia yang tidak cerdas, kecerdasan dilihat dari brrbagai prespektif, apakah cerdas secara digital, cerdas secara akademik atau intelektual, cerdas secara sosial. Ada yang cerdas secara akademik tapi kemampuan berkomunikasinya kurang, ada yang tidak cerdas secara akademik namun kemampuan mengatasi problem itu luar biasa,” jelasnya lebih jauh.
Menurutnya atas dasar tersebut kita tidak boleh melihat seseorang itu parsial, tapi kita harus melihat secara komperhensif dan melihat dari berbagai perspektif. Jadi inilah yang dimaksud pembelajaran yang berdiferensiasi atau pembelajaran yang different/berbeda. Ini konsep utama kurikukum merdeka belajar.
“Saat ini kami telah melakukannya di dua madrasah tersebut sebagai upaya inklusif pengembangan kompetensi guru berdasarkan profesional learning. Mudah-mudahan ini bisa berjalan dan akan ditularkan terus ke berbagai madrasah baik yang negeri maupun yang dikelola oleh masyarakat di sulawesi barat,” urainya sesaat sebelum menutup arahannya. (*)