Mengandalkan ekonomi hijau dan biru tidak berarti bergantung sepenuhnya pada sektor pertanian dan maritim.
Para ekonom sepakat bahwa sistem ekonomi yang berbasis pada sektor primer cenderung berkembang lebih lambat. Negara-negara maju mengandalkan sektor industri dan jasa yang memiliki produktivitas tinggi, meskipun dengan risiko dampak sosial dan lingkungan yang besar.
Namun, transformasi menuju ekonomi hijau dan biru bukanlah jalan yang mustahil ditempuh. Esensi dari model pendekatan ini adalah tentang keberlanjutan. Untuk mencapai produktivitas tinggi, diversifikasi ekonomi dan investasi pada teknologi informasi serta peningkatan kualitas sumber daya manusia adalah kunci. Di tingkat regional, inisiatif budidaya sukun yang digalakkan pemerintah dapat menjadi solusi yang tepat, meskipun hasilnya baru akan terlihat dalam empat atau lima tahun ke depan.
Agar program ini berhasil, pemimpin berikutnya harus memahami dan melanjutkan visi besar ini. Pembuatan roadmap dan penetapan milestones yang jelas sangat penting. Penyiapan sumber daya manusia dan infrastruktur dasar juga harus menjadi prioritas, karena jika sukun hanya diekspor sebagai barang mentah, ekonomi lokal tidak akan mengalami kemajuan yang berarti.