MAMUJU, RAYATSULBAR.COM– Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) kembali merilis hasil perkembangan Indeks Harga Konsumen di Provinsi Sulawesi Barat, Kamis (2/5/24).
Rilis tersebut dilaksanakan di Gedung Aula Kantor BPS Sulbar, yang dihadiri dari pemrov Sulbar, BI serta OPD terkait.
Kepala BPS Sulbar Tina Wahyufitri menyampaikan, pada bulan April 2024, Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) mengalami inflasi tahunan sebesar 2,02 persen.
Menurutnya, Inflasi tersebut di picu oleh kelompok pengeluaran makanan, minuman, tembakau dengan andil sebesar 1,45 persen.
“Capai 2,02 persen ini, menempatkan Sulawesi Barat pada urutan ketiga terendah capaian Inflasi yoy secara nasional,”terang Kepala BPS Sulbar Tina Wahyufitri.
Sementara itu, PJ Gubernur Sulbar Prof. Zudan Arif Fakrulloh mengapresiasi dan berterima kasih atas kinerja seluruh pihak dalam melakukan pengendalian inflasi di Sulbar.
Apalagi jika melihat perkembangan inflasi selama satu satunya terakhir, sejak Mei 2023 hingga April 2024, inflasi Sulbar konsisten dibawah 3 persen.
“Saya berterima kasih kepada TPID Setinggi-tingginya. Saya sudah membuka data statistik 38 provinsi selama satu tahun ini, Inflasi yoy Sulbar satu satunya konsisten dibawah 3 persen. Hanya Sulbar, tentu ini kerja sama yang bagus antara kabupaten, provinsi dan seluruh TPID dan teman teman semua di semua titik yang bergerak bersama untuk mengendalikan harga ini,” ucap PJ Gubernur.
Ia juga mengingatkan kepada OPD terkait agar tetap memantau perkembangan harga, utamanya harga yang terlihat menjadi penyumbang inflasi April, yakni Cabe, Bawang Ayam dan Ikan.
Zudan pun berharap pendekatan yang dilakukan selama satu terakhir dalam melakukan pengendalian inflasi di daerah terus berlanjut.
“Dengan pendekatan yang sudah kita uji coba selama 2023-2024 ini sangat efektif. Subsidi dan melakukan gerakan pasar murah,” ungkapnya.
“Saya cek sejak Mei 2023 hingga April 2024 selalu bawah tiga persen. Jadi harga di Sulbar jauh lebih baik dibandingkan harga harga di daerah lain,” sambungnya. (*)